Rasulullah Sebaik Itu, Kenapa Dimusuhi?
Rasulullah Sebaik Itu, Kenapa Dimusuhi?
Nabi Muhammad sangat menonjol di tengah kaumnya karena perkataannya yang lemah lembut, akhlaknya yang utama, dan sifat-sifatnya yang mulia.
Beliau adalah orang yang paling utama kepribadiannya di tengah kaumnya, paling bagus akhlaknya, paling terhormat dalam pergaulannya dengan para tetangga, paling lemah lembut, paling jujur perkataannya, paling terjaga jiwanya, paling terpuji kebaikannya, paling baik amalnya, paling tepat memenuhi janji. Muhammad bin Abdullah adalah orang yang paling bisa dipercaya, hingga mereka menjulukinya Al-Amin, karena beliau menghimpun semua keadaan yang baik dan sifat-sifat yang diridhai orang lain.
Tingginya penghargaan kaum Quraisy sejak sebelum beliau diangkat menjadi nabi dan rasul dibuktikan ketika Ka'bah direnovasi. Nyaris terjadi keributan bahkan mungkin kontak senjata atau petumpahan darah, ketika mereka bertengkar tentang siapa yang paling pantas meletakkan kembali hajar aswad pada posisinya.
Dalam kondisi genting ini, Akhirnya tokoh sepuh di antara mereka yang bernama Abu Umayyah bin Al-Mughirah Al-Makhzumi mendapatkan ilham dan berkata,
“Wahai Quraisy, jadikanlah seorang yang pertama kali masuk masjid menemui kalian sebagai penengah di antara kalian.”
Mereka menerima tawaran itu dan menunggu siapa gerangan yang pertama masuk masjid, dan ternyata yang masuk adalah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Setelah mereka melihat, mereka berkata,
“Ini adalah orang yang terpercaya, kami setuju, dia adalah Muhammad.”
Mereka menceritakan persoalan pelik ini kepadanya. Kemudian dengan bijak, Muhammad membentangkan kain lalu mengambil Hajar Aswad dan meletakkannya di atas kain itu, kemudian dia berkata kepada setiap pemimpin Kabilah,
“Hendaklah setiap pemimpin kabilah memegang setiap ujung kain dan mengangkat Hajar Aswad ke tempatnya.”
Setelah itu Nabi meletakkannya sendiri, dengan demikian terhindarlah pertumpahan darah orang-orang Quraisy dengan sesama saudara mereka.
***
Begitulah, Nabi Muhammad sangat dipercaya oleh kaumnya. Tidak pernah dicela, hanya pujian yang akan meluncur dari orang-orang Makkah.
Hingga akhirnya nabi Muhammad diangkat menjadi nabi dan Rasul. Beliau mulai mendakwahkan tauhid. Mengajak orang menuju kebenaran, menghindari kemaksiatan. Tidak berzina, tidak memutus silaturrahim, dan berhenti menyembah suatu yang tidak tidak patut untuk disembah.
Anehnya, setelah itu Nabi SAW mulai dibenci oleh sebagian orang. Beliau difitnah, disakiti, bahkan hendak mereka bunuh. Padahal tidak ada yang berkurang dari kebaikan beliau, tidak menurun kebaikan akhlaknya, tidak berkurang kelapangan jiwanya, malah menjadi manusia yang makin sempurna.
Manusia sebaik itu, kenapa tetap ada yang memusuhi?
(By Henmaidi Alfian)