AYAT TOLERANSI ?
AYAT TOLERANSI ?
Masih banyak di antara kita mengatakan bahwa ayat: lakum diinukum waliya diin “untukmu agamamu, dan untukku agamaku” (QS. Al-Kafirun ayat 6) sebagai “ayat toleransi”.
Padahal, kebanyakan ulama tafsir menyatakan bahwa ayat tersebut sebetulnya di mansukh [tidak diberlakukan kembali], dan telah diganti dengan ayat saif (QS. At-Taubah ayat 5) yang inti nya tidak akan dibiarkan kekufuran dan kesyirikan itu merajalela.
Seandainya pun kita mengikuti pendapat bahwa ayat tersebut tidak di mansukh, sejatinya ayat itu justeru untuk menolak bertoleransi/berkompromi dengan kekufuran dan kesyirikan. Juga menolak paham pluralisme [paham yang menyatakan semua agama benar].
Rasulullah shallallahu alayhi wasallam bersabda:
اقْرَأْ : قُلْ يَا أَيُّهَا الكَافِرُوْنَ فَإِنَّهَا بَرَاءَةٌ مِنَ الشِّرْكِ
“Bacalah surat : ‘Qul Yaa Ayyuhal Kaafiruun [Surat Al-Kafirun]’, karena sesungguhnya surat itu merupakan surat bukti berlepas dirinya kita dari kesyirikan.” (HR. At-Tirmidzi No. 3403)
✍️ Ust. Muhammad Rivaldy Abdullah