Efek boikot, KFC Indonesia mengalami kerugian Rp 348 Miliar Semester I 2024, lebih parah dibanding saat pandemi 2020-2021 lalu
Catatan Rusly Riefcony:
Laporan Keuangan PT Fast Food Indonesia (kode saham FAST) Semester I 2024.
Alias pemegang merk KFC Indonesia.
Efek boikot produk-produk yang terindikasi pro Israel.
Rugi semester 1 sudah sekitar 348 milyar.
Jauh lebih parah ketimbang masa pendemi 2020-2021 lalu.
Nampak banget grafik equity nya makin nyungsep dengan DER 900 persen.
Artinya hutangnya makin membumbung tinggi dibanding modalnya, alias hutangnya sudah 9x lebih besar dari modal per Juni 2024.
Bahkan current rasio nya tidak sampai 50 persen.
Artinya aset lancarnya: baik kas, bank, piutang nya, dll, cuma punya kemampuan di bawah 50 persen dalam membayar hutang-hutang jangka pendeknya.
Sejak aksi Israhell Oktober tahun lalu, harga sahamnya nyungsep hampir 50% di IHSG di kisaran 450 rupiah per lembar. Tidak menutup kemungkinan akan jauh lebih parah.
Maka jangan remehkan seruan boikot.
👇👇