Luar biasa memang ekonomi Singapura ini. Kelas OB aja bisa bergaji 28 juta perbulan
[PORTAL-ISLAM] Kisah pemuda asal Negeri Jiran bernama Shahril Nizam Suhaimi yang tidak malu bekerja sebagai tukang bersih-bersih di Singapura baru-baru ini viral di Malaysia. Ia mengaku kini tidak merasa sedih atau putus asa apabila masih ada orang yang meremehkan atau mencibir dirinya.
Shahril Nizam pada awalnya memang sempat khawatir dengan sentimen masyarakat yang masih menganggap pekerjaan sebagai petugas kebersihan sebagai pekerjaan kelas bawah. Namun, ia sekarang memilih cuek.
Lewat TikTok, bapak satu anak ini telah menceritakan pengalaman kerjanya sebagai petugas kebersihan di Pulau Bukom, Singapura, lebih dari setahun yang lalu dan menyedot perhatian warganet Malaysia.
Shahril Nizam bercerita, dirinya sudah bekerja di Singapura hampir tiga tahun lalu dan menjadi petugas kebersihan merupakan pekerjaan keduanya setelah berhenti bekerja sebagai asisten restoran.
Pria asal Johor, Malaysia tersebut memilih bekerja di Singapura dengan tujuan mendapatkan penghasilan lebih banyak untuk persiapan upacara pernikahannya pada tahun lalu.
Ia pun rela bolak-balik dari tempat tinggalnya di Gelang Patah, Johor, ke Singapura hampir setiap hari.
“Sebelumnya saya berbisnis makanan tapi bisnisnya kurang bagus sehingga saya memilih ke Singapura. Kebetulan adik ipar saya juga bekerja di Singapura. Saya bekerja di sebuah restoran sebelum berhenti dari pekerjaan dan mencoba untuk menemukan berbagai pekerjaan baru tetapi tidak berhasil," jelas dia, sebagaimana dilansir Harian Metro Malaysia pada Rabu (4/9/2024).
Shahril Nizam sempat menganggur selama 3-4 bulan sebelum ditawari pekerjaan sebagai tukang bersih-bersih.
"Awalnya saya malu karena kami tahu pekerjaan ini memiliki sentimen yang selalu dipandang sebelah mata dan kami masih muda. Tapi, menurut saya ini adalah penghidupan terbaik saya dan berusaha menjalankan pekerjaan dengan baik. Lagi pula, faktor pendapatan juga cukup baik meski saya tidak pernah terpikir untuk bekerja sebagai tukang bersih-bersih,” ujarnya saat dihubungi Harian Metro Malaysia.
Shahril Nizam mengaku gemar membagikan aktivitas pekerjaannya di TikTok sebagai kenang-kenangan.
Ia pun sempat mendapat komentar negatif, termasuk ada warganet yang tidak percaya ia bekerja sebagai petugas kebersihan karena mendapat hasil 5A di Sijil Pelajaran Malaysia (SPM) delapan tahun lalu.
“Beberapa orang berkomentar 'Oh, hanya tukang bersih-bersih', tapi ketika dia tahu saya bekerja di Singapura, dia tanya apakah ada lowongan pekerjaan. Ada juga yang bertanya mengapa saya tidak mencari pekerjaan lain atau pekerjaan di pemerintahan. Saya memilih cuek selama pekerjaan saya halal," jelasnya.
Shahril Nizam bercerita, ia dulu tidak memilih berkuliah karena masalah keuangan di keluarganya.
“Tapi menurutku, walaupun aku tidak bisa membanggakan keluargaku dengan studiku, setidaknya aku bisa membanggakan mereka dengan menjadi anak yang bisa berbakti dan juga bisa mengirim uang kepada orang tuaku,” ujarnya.
Menurut dia, orang tua maupun mertuanya selalu mendukung keputusan dirinya dalam mencari nafkah.
Berbicara tentang pekerjaannya, Shahril Nizam mengaku berangkat kerja pukul 05.00 waktu setempat.
Ia akan tiba di Pulau Bukom, Singapura, dua jam kemudian, sebelum memulai pekerjaannya, termasuk mencuci peralatan dapur dan membersihkan serta merapikan berbagai ruangan di kantor.
“Saya juga akan membersihkan toilet, pantry, gym, tangga, dan membuang sampah sebelum pukul 16.00 selesai kerja. Jika saya kerja lembur, biasanya akan sampai pukul 19.00."
Ia memastikan, selama ini orang-orang di Singapura tidak pernah memandang rendah dirinya maupun pekerja kebersihan lainnya.
“Mereka sering berbagi makanan, kadang memberi tip, dan selalu menyambut hangat. Saya tidak malu dengan pekerjaan saya dan di sini meskipun petugas kebersihan, dibayar sesuai kualifikasinya," terang Shahril Nizam.
Ia mengaku bisa memperoleh penghasilan hingga 2.400 dollar Singapura (setara Rp 28 juta) per bulan, termasuk uang lembur.