Oknum Salafi Mati setelah Memfitnah HAMAS dan Mubahalah

Dan katanya mengantongi bukti kejahatan Hamas Oknum Salafi Mati setelah Memfitnah HAMAS dan Mubahalah
Dan katanya mengantongi bukti kejahatan Hamas Oknum Salafi Mati setelah Memfitnah HAMAS dan Mubahalah
Dan katanya mengantongi bukti kejahatan Hamas Oknum Salafi Mati setelah Memfitnah HAMAS dan Mubahalah
Dan katanya mengantongi bukti kejahatan Hamas Oknum Salafi Mati setelah Memfitnah HAMAS dan Mubahalah
[PORTAL-ISLAM]  Oknum mengaku Salafi, Irda Bintu Amir ini akhirnya mati, setelah sebelumnya dia memfitnah HAMAS, menuduh Ismail Haniyah kafir/Syiah Rafidah (bukan Islam). Dan katanya mengantongi bukti kejahatan Hamas. 

Setelah dia mati, ada yang mengaitkannya dengan dampak Mubahalah terkait Hamas. Namun saudaranya (melalui akun fb Irda Bintu Amir yang udah mati) mengatakan kematian Irda Bintu Amir tidak ada kaitannya dengan Mubahalah mengenai Hamas, tapi karena memang sudah lama sakit. 

****

Tanggapan Ustadz Anshari Taslim:

Dia mengkafirkan Ismail Haniyah dengan mengatakan, "bukan islam" padahal para masyayikhnya sendiri tidak ada yang selancang itu. Betapa berat hisabnya si Irda ini.

Tidak penting dia mati karena mubahalah atau bukan. Yang jelas sekarang dia tak bisa lagi mencabut semua tuduhan tanpa buktinya sejak dulu.

Nanti semua pejuang HAMAS yang telah berkorban jiwa raga demi melaksanakan fardhu 'ain jihad di negerinya akan menjadi lawan sengketanya di persidangan akhirat.

Saudaranya ini katakan dia punya bukti kejahatan HAMAS?

Yang namanya bukti itu kalau anda melihat sendiri, atau informasi valid. Yakinlah bahwa selama ini para 'Ruwaibidhah' ini tak punya informasi valid apapun, selain potongan yang disebarkan oleh para penggembos dan pendengki HAMAS yang bisa jadi bias dari informasi Israel dan agennya.

Saat di alam kubur dia minta pertolongan Allah maka saat itu pula dia terkena ancaman dalam hadits ini:

Orang seperti ini jelas munafiq dan terancam dalam hadits berikut:

مَا مِنِ امْرِئٍ يخذُلُ امْرَأً مُسْلِماً في مَوْضِعٍ تُنتهَكُ فِيْهِ حُرْمَتُهُ، ويُنتقَصُ فيه مِنْ عِرْضِهِ، إلا خَذَلَهُ اللهُ في مَوْطِنٍ يُحبُّ فِيْهِ نُصرَتَهُ، وَما مِنِ امْرِئٍ يَنْصُرُ مُسلِماً في مَوْضِعٍ يُنْتَقَصُ فيه مِن عِرْضِهِ، ويُنتهَكُ فيهِ مِنْ حُرمتِه إلا نَصَرَهُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ في مَوْطِنٍ يُحِبُّ فيه نُصْرَتَه

“Tidaklah seseorang merendahkan seorang muslim di tempat mana muslim ini dihancurkan kehormatannya kecuali Allah juga akan menghinakan si penghina tadi di tempat yang saat itu dia butuh pertolongan Allah. Sebaliknya, setiap orang yang menolong kaum muslimin di tempat muslim ini dihancurkan kehormatannya maka Allah pasti akan menolongnya pula pada saat dia membutuhkan pertolongan tersebut.” — HR. Abu Daud, Ahmad, Al-Bukhari dalam At-Tarikh Al-Kabir, Ath-Thabarani, Ibnu Al-Mubarak dalam Az-Zuhd.

Apa yang mendorong 'kelompok' ini begitu lancang memfitnah HAMAS?

Karena sifat baghyi, melupakan mendahulukan prasangka baik kepada sesama muslim apalagi yang berjuang di jalan Allah melaksanakan puncak tertinggi dari agama yaitu JIHAD.

Salah satu sebabnya karena dia ikut pengajian yang dibangun atas dasar kebencian kepada sekelompok muslim dan itu yg dijadikan ciri mereka. Padahal orang yang inshaf akan mendahulukan prasangka baik kepada sesama muslim apalagi sesama pegiat dakwah dan kalaupun ada perbedaan pandangan tidak sampai memftinah dan menghinakan mereka dengan menguntungkan orang kafir.

Maka nasehat saya berhenti ngaji dari kelompok itu karena hanya akan membuat hati anda menjadi kotor.

(fb)
Share Artikel: