Turki Buka Suara, Bantah Erdogan Walk Out Saat Prabowo Pidato, Ini Penjelasannya

Turki Buka Suara, Bantah Erdogan Walk Out Saat Prabowo Pidato, Ini Penjelasannya

[PORTAL-ISLAM]
Turki akhirnya angkat bicara seputar kabar Presiden Recep Tayyip Erdogan walk out saat Presiden RI Prabowo Subianto berpidato di KTT D-8 di Mesir. Ankara menyatakan informasi walk out tersebut tidak benar.

Menurut Duta Besar (Dubes) Turki untuk Indonesia Talip Küçükcan, penjelasan Kementerian Luar Negeri RI tentang video yang beredar di media sosial sudah benar. Presiden Erdogan keluar ruangan karena ada pertemuan bilateral.

"Presiden Erdogan mengadakan pertemuan bilateral dengan kepala negara pada saat yang bersamaan. Itulah yang terjadi. Kemlu sudah memberikan info yang benar," ujar Talip Kucukan kepada Republika, Senin (23/12/2024).

Ia lantas membeberkan sejumlah penjelasan yang telah disampaikan oleh Kemenlu RI. Beberapa poin tersebut yakni;

1. Sesuai kebiasaan yang berlaku di forum international, masing masing delegasi memiliki hak untuk menentukan kapan ketua delegasinya akan duduk di kursi delegasi atau meninggalkan ruangan.

2. Sesuatu hal yang lumrah bahwa para ketua delegasi itu melakukan banyak pertemuan paralel pada saat pertemuan internasional, antara lain untuk lakukan pertemuan bilateral dgn ketua delegasi lain di ruangan lain.

3. Jadi sifat keluar masuk ruangan meeting adalah hal yang lumrah untuk meeting internasional (termasuk di forum PBB).

4. Delegasi Indonesia tidak dapat memberikan komentar terhadap jadwal ketua delegasi negara lain yang mungkin tidak dapat hadir sepenuhnya pada saat bapak presiden indonesia memberikan statementnya.

5. Yang dapat kami pastikan bahwa bapak presiden RI berkesempatan untuk mellakukan pertemuan singkat dengan seluruh ketua delegasi lain menjelang dan setelah KTT, termasuk dengan Presiden Turki.

6. Khusus dengan Presiden Turki, dapat disampaikan bahwa kedua pemimpin lakukan pertemuan dalam situasi yang sangat bersahabat termasuk pada saat duduk berdekatan pada acara luncheon yg diselenggarakan setelah berakhirnya KTT

Sebelumnya, beredar narasi Presiden Turki Erdogan walk out saat pidato Prabowo di KTT G-8. Narasi tersebut ramai beredar di media sosial.

"Presiden Turki Erdogan Walk Out saat Prabowo pidato di KTT D8, disusul beberapa delegasi dari negara lain turut keluar dari forum. Ternyata diluar negeri isu pelanggar HAM masih melekat. Macan Asia jadi Meong Asia 😂," demikian kicauan dari akun @Jumianto_RK pada Sabtu (21/12/2024).

Narasi serupa juga banyak beredar, ditambah dengan bumbu-bumbu Erdogan yang menyenggol kursi Prabowo dan isu pelanggar HAM. Semua narasi itu seolah hendak mengadudomba Prabowo dan Erdogan.

Namun jika melihat latar belakang di antara keduanya atau hubungan Turki dan Indonesia, tidak ada alasan yang sejatinya membuat Erdogan harus walk out (keluar mengajukan protes).

Berbeda dalam kasus delegasi Turki yang walk out dalam sidang Majelis Umum PBB saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pidato. Israel telah melakukan kejahatan kemanusiaan terhadap bangsa Palestina. Istilah walk out lebih tepat disematkan untuk protes politik.

Secara pribadi, Prabowo dan Erdogan tidak ada persoalan. Prabowo bahkan pada pertengahan tahun ini bertemu dengan Erdogan di Ankara. Saat itu, Prabowo masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan meski telah memenangkan pertarungan Pilpres.

"Indonesia menganggap Turki sebagai negara penting, bersahabat dan mitra dalam kerja sama pertahanan. Hubungan ini harus ditingkatkan dalam rangka membangun rasa saling percaya dan peningkatan kapasitas angkatan bersenjata maupun sektor industri pertahanan kedua negara,” ungkap Menhan Prabowo saat itu.

Indonesia juga menjadi salah satu konsumen yang membeli drone Tangguh dari Turki. Pada 2023, Prabowo membeli 12 drone tempur ANKA. Sebaliknya Indonesia juga mengekspor produk unggulannya seperti minyak nabati, karet alam, serat, dan baja tahan karat.

Guru Besar Hukum Internasional UI yang juga Rektor Universitas Jenderal A. Yani, Hikmahanto Juwana ikut mengomentari soal narasi seolah Presiden Erdogan walk out ketika Prabowo berpidato.

Hal ini karena terdapat visualisasi Presiden Erdogan berdiri dan berjalan di belakang Presiden Prabowo saat menyampaikan pidatonya. "Kebenaran terkait hal ini perlu diverifikasi kepada Sekretaris Kabinet atau Wakil Menlu yang turut hadir mendampingi Bapak Presiden," ujar Hikmahanto.

Menurutnya, bisa jadi Presiden Erdogan berdiri dan melewati belakang Presiden saat menyampaikan pidato karena ada hal urgen yang harus dibicarakan dengan staf beliau. "Dan tidak berani langsung menemui Erdogan di tempat Erdogan duduk."

Hal itu, kata ia, sangat mungkin terjadi karena saat Erdogan berdiri Bapak Presiden saat itu baru memulai pidatonya. Sehingga belum ada substansi yang disampaikan oleh Presiden.

"Selanjutnya yang tertangkap kamera hanya Presiden Erdogan yang berdiri dan berjalan tidak anggota KTT D-8 lainnya yang menghadiri rapat," ujarnya.

Secara substansi pun apa yang disampaikan oleh Presiden bukan suatu hal yang bersifat fundamental yang menunjukkan pertentangan antar kelompok negara Islam.

Memang pascakejatuhan Presiden Bashar al-Assad ada dua negara berpenduduk Islam yang saling memiliki pandangan yang berbeda yaitu antara Turki dan kabanyakan negara-negara Arab di satu sisi dengan Iran di sisi lain.

Pidato Presiden sama sekali tidak menyentuh keberpihakan Indonesia atas dua pandangan yang berbeda ini. Justru Presiden meminta agar negara-negara Islam untuk bersatu demi kepentingan rakyat dan kemanusiaan. 

Sumber: Republika

Share Artikel: