KEANEHAN LEDAKAN DI RUMAH POLISI MOJOKERTO
Keanehan Ledakan di Mojokerto
Yang meledak rumahnya polisi. Tak heran, penyebab ledakannya sampai sekarang tak diumumkan segera. Mungkin sambil menyiapkan skenario untuk menutupi kasus sebenarnya.
Oleh polisi dinyatakan bahwa ledakan DIDUGA karena ledakan elpiji. Suatu pernyataan yang "cari aman".
Mungkinkah ledakan elpiji 3 kg bisa merusak 10 rumah dan ledakannya terdengar hingga radius 3 km? Tembok tetangga pun ada yang runtuh.
Ledakannya pun terdengar 2 kali. Elpiji gimana bisa meledak 2 kali?
Padahal jelas informasi dari orang yang berkunjung ke lokasi ada bau belerang (kemungkinan mesiu atau bahan petasan).
Bau itu pula yang membuat warga sekitar takut menolong Luluk Sudarwati, korban meninggal. Luluk sempat minta tolong dalam waktu yang lama tapi tak ada yang berani menolong karena takut ada ledakan lagi.
Dan karena pertolongan yang terlambat inilah, Luluk yang setiap harinya menjadi guru ngaji ini akhirnya tak terselamatkan nyawanya.
Setelah 24 jam dari waktu ledakan, pihak kepolisian belum juga mengeluarkan pernyataan pasti tentang penyebab ledakan. Bukankah itu aneh?
Jika kita mengingat kasus polisi menembak pelajar di Semarang, bisa jadi kepolisian ingin buat skenario untuk menutupi kejahatan yang dilakukan anggotanya.
Coba bayangkan jika kejadiannya adalah: Ledakan dari rumah guru ngaji dan korbannya adalah tetangga yang berprofesi sebagai polisi. Pasti penyebab ledakan bisa langsung diumumkan. Berita di TV pun bisa seharian menayangkan tentang ledakan itu.
Mungkinkah pihak kepolisian menutupi aib teman mereka? Sangat mungkin. Apalagi jika ternyata kasus itu melibatkan banyak anggota polisi yang lain di kantornya.
Imajinasi liar saya (BUKAN FAKTA): Pemilik rumah memproduksi petasan untuk persiapan Lebaran. Produksi ini bukan inisiatif pemilik rumah sendirian tapi keputusan bersama dengan teman-teman sekantor. Pemilik rumah hanya kebetulan bertugas "membuat" petasan.
Imajinasi lebih liar lagi: Pembuatan petasan itu disuruh atasannya.
Imajinasi lebih-lebih liar lagi: Petasan itu dijual ke masyarakat yang ketika sampai end-user, pembelinya ditangkap dan jadi ajang dapat duit bagi polisi.
(Oleh: Hasyim Muhammad)
"Ledakan di Mojokerto"
— Hasyim Muhammad (@hasyimmah) January 14, 2025
Yang meledak rumahnya polisi. Tak heran, penyebab ledakannya sampai sekarang tak diumumkan segera. Mungkin sambil menyiapkan skenario untuk menutupi kasus sebenarnya.
Oleh polisi dinyatakan bahwa ledakan DIDUGA karena ledakan elpiji. Suatu pernyataan yang… pic.twitter.com/H2Q6FpJzdq