Orang Kristen saja gak setuju SALAM LINTAS AGAMA, coba kalau Agama yang diakui ada 20 gimana tuh salamnya? Kan ambyar…?

Coba perhatikan pernyataan komika Sammy Notaslimboy di video terlampir ini Orang Kristen saja gak setuju SALAM LINTAS AGAMA, coba kalau Agama yang diakui ada 20 gimana tuh salamnya? Kan ambyar…?
Catatan Arsyad Syahrial:

Coba perhatikan pernyataan komika Sammy Notaslimboy di video terlampir ini, dia itu Kristen, dan ia tak setuju dengan "Salam Lintas Agama".

Logikanya sederhana, kalau di negeri ini agama yang diakui oleh Negara ada 6, lantas semuanya harus diakomodasi dalam ucapan, maka bagaimana kalau nanti berkembang jadi 20 agama yang diakui?

Kan ambyar…?

Anyway untuk belajar toleransi ini tak usah jauh-jauh, cukup ke Singapura saja, karena menurut riset yang diadakan oleh Pew Research Center tentang "Religious Diversity", maka Singapura adalah negara dengan "religious diversity index" tertinggi di Dunia di mana tidak ada agama mayoritas (yang dianut oleh lebih ⅓ penduduknya).

Maka ada religious conflict di situ? Ada salam lintas agama?
Tidak ada!
Kenapa?
Rakyatnya makmur dan terdidik. Pemerintahnya kuat, dan adalah agama urusan masing-masing.

Next negara dengan religious diversity index tertinggi kedua adalah Taiwan (TW), sama dengan SG. Rakyat makmur, terdidik, dan Pemerintah kuat, dan agama urusan masing-masing.

Next, Vietnam (VN) okelah tak usah dibahas, Komunis gitu loh.

Namun di sini?

Umat Islam itu katanya mayoritas, namun Umat Islam dipaksa harus toleran dan menghormati agama lain. Bahkan di bulan Ramadan saja warung / resto bebas bukan dengan alasan "hormati yang tidak berpuasa".

Sementara agama lain ada dipaksa begitu…?

Nyepi saja Muslim shalat tarawih harus dengan penerangan terbatas dan suara tidak boleh keras.

Bulan Desember karyawan Muslim harus pakai topi Sinterklaas atau pakaian khas Santa Klaus.

Ah sudahlah…

Sebenarnya yang terjadi bukan "toleransi", tetapi "apartheid" (tirani minoritas terhadap mayoritas).

Itu…!

[VIDEO]
Share Artikel:

Related Posts :