Serok Saham

Tapi mayoritas yang mengajak itu malah tidak berani untuk beli saham Serok Saham
Serok Saham

Ditengah penurunan harga saham. Muncul ajakan untuk serok Saham (borong saham). Tapi mayoritas yang mengajak itu malah tidak berani untuk beli saham. Kenapa? Karena ketakutan harga saham lebih jatuh lagi. Tidak berani ambil resiko.

Kalau dilihat dari latar belakang yang mengajak, kemungkinan tidak punya akun saham atau belum lama punya akun saham atau punya saham sedikit. (Mohon maaf bila salah)

Kalau benar benar yakin saham sangat murah, secara logis harusnya yang mengajak sudah jual aset yang dimiliki... jual rumah, mobil, habiskan tabungan dll. Beli saham sebanyak mungkin. Kenyataannya tidak. 

Orang yang sudah berpengalaman bertahun-tahun di saham dan menaruh banyak uangnya di bursa. Cenderung hati hati dalam memberikan ajakan. Takut.

Sangat sulit untuk memprediksi arah harga saham dan saham mana yang akan naik.

Dalam investasi saham perlu kemampuan menentukan waktu beli dan kapan harus jual.
Salah di salah satu nya akan berakibat fatal.
Tepat beli - Salah waktu jual - Bisa rugi. 
Banyak kejadian seperti itu.

Karena alasan itu bagi yang belum pernah belajar di saham sangat disarankan tidak terpengaruh ajakan untuk serok Saham dll. 

Bila ingin investasi di pasar keuangan belajar pelan-pelan dulu lalu mulai sedikit demi sedikit.

Bila tidak punya waktu belajar, investasi di sektor fisik aja. 

(Hendra Setiawan)

Share Artikel:

Related Posts :