Ternyata amuk massa di Lombok merupakan buntut kasus bundir seorang Guru ASN karena teror oknum polisi... simak kisahnya

Ternyata amoook massa merupakan buntut kasus bundir seorang Guru ASN Krn teror oknum pol Ternyata amuk massa di Lombok merupakan buntut kasus bundir seorang Guru ASN karena teror oknum polisi... simak kisahnya
Ternyata amoook massa merupakan buntut kasus bundir seorang Guru ASN Krn teror oknum pol Ternyata amuk massa di Lombok merupakan buntut kasus bundir seorang Guru ASN karena teror oknum polisi... simak kisahnya
[PORTAL-ISLAM]  Ternyata amoook massa merupakan buntut kasus bundir seorang Guru ASN Krn teror oknum polisi...simak kisahnya...

👇👇

Menanggapi berita viral terkait dengan pengerusakan yang dilakukan masyarakat di kantor Polsek Kayangan-Lombok Utara. Berawal dari kesalahpahaman berujung kematian. Kronologi yang saya dapatkan secara langsung dan melalui berita di sosmed juga sama. Seorang pria atau korban belanja ke Alfamart sambil izin/numpang cas HP-nya di Alfamart tersebut. Setelah korban selesai belanja dan tukar uang, dia pun mengambil HP kariawan Alfamart tersebut yang ia anggap bahwa itu HP-nya.

Tapi sesampai di rumahnya, ia baru sadar bahwa salah ambil HP. Artinya dia tidak sengaja mengambil HP kariawan Alfamart tersebut. Namun tidak sampai 24 jam ia pun kembali ke Alfamart untuk mengembalikan HP tersebut. Tapi si kariawan Alfamart ini sudah terlanjur melapor ke polisi. Akhirnya si korban dan kariawan Alfamart melakukan mediasi di kantor polisi sehingga keduanya berdamai dan masalahnya sudah clear alias selesai. 

Mungkin karena si korban juga merasa bersalah dan tidak cukup dengan minta maaf saja, akhirnya ia memberi uang kompensasi sebesar 2 juta rupiah kepada kariawan Alfamart. 

Namun setelah beberapa waktu sudah berlalu, entah kenapa oknum berbaju coklat tersebut memanfaatkan keadaan itu. Mungkin karena dia tau si korban tersebut bekerja sebagai ASN. Dari sana dilakukanlah pemerasan uang, kalau korban tidak memberikan uang maka kasus tersebut akan berlanjut ke jalur hukum dengan ancaman 5 tahun penjara. 

Akibat teror tersebut, si korban mungkin tidak kuat menahan beban pikirannya. Ditambah juga ia malu karena videonya masih saja viral dengan caption dituduh sebagai pencuri. Padahal korban sudah mengklarifikasi dan sudah menyelesaikan masalahnya. 

Namun si korban ini tidak kuat dan malu akhirnya dia memilih bundir. Si korban pun sempat menulis surat dan menulis di HP-nya alasan ia bundir. Dari sana keluarga dan masyarakat tahu permasalahannya. Itu yang menyebabkan warga geram dan melakukan pengerusakan di kantor Polsek Kayangan - Lombok Utara. 

Kita memang tidak membenarkan cara korban berpulang kepada Allah. Tapi dari masalah ini semoga polisi lebih berhati-hati lagi dalam bertindak. Saya tidak menuduh semua polisi persis seperti lagu Sukatani, "Bayar-bayar" karena saya sadar masih banyak juga polisi yang baik hati. Hanya saja mohon koreksi diri. Ketika dikritik, tolong terima kritikan itu dan mari berbenah diri.

Buktikan kepada masyarakat bahwa polisi itu amanah. Karena di mata masyarakat secara umum saat ini, polisi begitu buruk, menakutkan, musuh masyarakat, dan pemalak. Silahkan kembalikan kepercayaan masyarakat dengan tindakan yang amanah agar tidak terjadi huru-hara lagi kedepannya. Masyarakat segeram itu mungkin sudah terlalu banyak uneg-uneg yang mereka pendam selama ini dan meluapkan dengan cara brutal.

✍️Aina Fatihah
Pulau Lombok, 18/03/2025

Share Artikel:

Related Posts :