@import url('https://fonts.googleapis.com/css2?family=EB+Garamond:ital,wght@0,400..800;1,400..800&display=swap'); body { font-family: "EB Garamond", serif; }

HARI INI DUNIA MENYAKSIKAN SATU LAGI KEAJAIBAN DARI BUMI JIHAD GAZA

HARI INI DUNIA MENYAKSIKAN SATU LAGI KEAJAIBAN DARI BUMI JIHAD G HARI INI DUNIA MENYAKSIKAN SATU LAGI KEAJAIBAN DARI BUMI JIHAD GAZA
HARI INI DUNIA MENYAKSIKAN SATU LAGI KEAJAIBAN DARI BUMI JIHAD G4Z4

Dari tanah yang sebelumnya diklaim telah dihapus sepenuhnya oleh penjajah, muncul ledakan jihad yang menghancurkan kesombongan Zionis.

Isra3l dengan penuh keyakinan sebelumnya mengumumkan bahwa mereka telah berhasil menghabisi seluruh pejuang di Beit Hanoun. Wilayah itu, kata mereka, telah “dihapus sepenuhnya” dari peta. Namun hari ini, pernyataan sombong itu telah dihancurkan oleh serangan para pejuang. Dari reruntuhan batu dan debu kehancuran, bangkit kembali para pejuang yang tak pernah tunduk pada penjajah.

Brigade al-Q4ss4m menamakan operasi ini sebagai operasi “Mematahkan Pedang”, sebagai respons terhadap operasi Isra3l yang mereka namai “Pedang Besi”. Dan pedang musuh benar-benar telah dipatahkan oleh pejuang G4z4.

Serangan ini bukan serangan biasa. Ini adalah operasi senyap offensive, yang dimulai hanya 200 meter dari pagar perbatasan Gaza-Israel. Pasukan para pejuang Gaza hadir dalam jumlah besar. Mereka menyerang jip tipe Storm milik unit pengumpulan informasi militer Zionis dengan peluru anti-armor, melukai dan membunuh secara tepat.

Pasukan bala bantuan Zionis yang mencoba menyelamatkan mereka disambut dengan bom dari para pejuang hingga menyebabkan kematian dan luka-luka di pihak penjajah. Pos baru penjajah juga dihujani dengan empat peluru RPG dan tembakan mortir, menjadikan kawasan itu neraka bagi para penjajah.
HARI INI DUNIA MENYAKSIKAN SATU LAGI KEAJAIBAN DARI BUMI JIHAD G HARI INI DUNIA MENYAKSIKAN SATU LAGI KEAJAIBAN DARI BUMI JIHAD GAZA
Pasukan pejuang yang bangkit ini bukan lulusan akademi militer. Bukan pula dilatih oleh negara adidaya. Mereka adalah anak-anak didik Abu Hamzah Fayyad, seorang putra asli Beit Hanoun yang melanjutkan perjuangan setelah gugurnya komandan tertinggi brigade utara, Abu Anas Al-Ghandour di awal perang.

Penjajah pernah mengumumkan bahwa Abu Hamzah telah terbunuh. Bukan sekali, tapi dua kali. Pertama setelah 5 bulan perang. Lalu mereka menarik kembali pengumuman itu. Kemudian setelah 8 bulan, mereka mengulangi kebohongan yang sama.

Namun saat gencatan senjata yang lalu, rakyat G4z4 melihatnya dengan mata kepala sendiri. Berjalan di tengah masyarakat, kurus, letih, seperti seorang fakir miskin. Tapi yang mereka lihat itu bukan lelaki biasa—dia adalah panglima jihad, yang membawa strategi, kesabaran, dan api jihad yang tak pernah padam.

Dan hari ini, anak-anak didiknya kembali menyerang. Apa yang terjadi di Beit Hanoun adalah sebuah karamah jihad. Dalam istilah militer, hal itu adalah sesuatu yang mustahil. Dalam logika manusia, hal itu tak masuk akal. Tapi dalam logika wahyu, inilah janji Allah:
وَإِن تَعُودُواْ نَعُدۡ
‎“Jika kamu kembali (menyerang), Kami pun akan kembali (menyerang)…”

وَلَن تُغۡنِيَ عَنكُمۡ فِئَتُكُمۡ شَيۡـٔٗا وَلَوۡ كَثُرَتۡ
“Dan kelompok kamu tidak akan memberi manfaat sedikit pun kepadamu walaupun jumlahnya banyak…”

وَأَنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ
‎“Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang beriman.”

Musuh mungkin memiliki jet, drone, dan satelit. Tapi G4z4 memiliki ruh jihad dan jiwa para rijal yang tidak mati.

Penjajah mungkin bisa meluluhlantakan bangunan. Tapi mereka tak pernah bisa meluluhlantakan keyakinan yang menghunjam di hati para pejuang.💪 

(Aidil Heryana)