POLEMIK ISU NORMALISASI SURIAH DENGAN ISRAEL
Semenjak keluarnya rilis ini, berulang kami di DM dan Spam komen, mereka terkejut keluarnya rilis berita ini yang mengatakan bahwa Suriah akan normalisasi dengan Israel.
Untuk menjawab itu, agaknya kita harus adil dan membaca dari berbagai sumber yang beredar, kita harus berimbang dan jangan menyimpulkan terlalu dini hanya karena melihat headline berita yang beredar.
Dilansir dari media Suriah Levant 24 (25/4/2025), dilaporkan bahwa salah seorang pejabat pemerintah Suriah ditanya oleh wartawan terkait statement anggota kongres AS Cory Mills, ia pun mengatakan:
"Presiden Suriah Ahmad al Shaara tidak pernah menyebut bahwa Suriah secara pasti akan normalisasi hubungan dengan Israel, jikapun nanti terjadi, Suriah memiliki persyaratan, salah satunya yakni israel harus menghentikan campur tangan mereka di Suriah, Israel harus menghentikan pemboman ke wilayah Suriah, Israel harus menarik diri dari wilayah Suriah yang telah mereka masuki."
Jika Israel mampu menyepakati, pembicaraan terkait Perjanjian Abraham (normalisasi Israel dengan negara-negara Timur Tengah) akan didiskusikan, namun selama Israel menyelisihi janji, maka Suriah tak akan pernah normalisasi dengan Israel apapun alasannya.
Disini secara jelas bahwa isu normalisasi dengan Israel masih cukup jauh terealiasi, apalagi melihat track record Israel yang kerap kali menyelisihi janjinya sebagaimana di Palestina, tentunya Suriah tak akan tergiur begitu saja, meskipun itu merupakan harapan Amerika dengan iming-iming menghapus sanksi terhadap Suriah.
Dan seperti biasa, isu ini akan digoreng oleh mereka yang sejak awal kecewa dengan pemerintahan baru Suriah atau mereka yang dengki dan memusuhi.
Mereka jadikan isu yang masih spekulatif untuk menjatuhkan legitimasi pemerintahan baru Suriah, mereka mencoba memframing bahwa Suriah proxy Zionis dan antek Amerika, mereka ingin memframing bahwa Suriah masa bodoh dengan apa yang terjadi di Gaza Palestina dan itulah harapan framing mereka.
Padahal kalau kita mau fair dalam pemberitaan, Ahmad al Sharaa justru menjadi tokoh yang paling peduli kepada Palestina, kita bisa lihat bagaimana beliau membebaskan para pejuang dan warga Palestina yang ditangkap oleh rezim Assad, padahal bisa saja Ahmad al Sharaa tetap menahan mereka jika tuduhan para pendengki itu benar, nyatanya itu semua dusta dan fitnah.
Ahmad al Sharaa secara diam-diam kerap menjalin hubungan dengan "Hamas" dan faksi palestina lain.
Belajar dari mencuatnya polemik penangkapan 2 tokoh Jihad Islam, jangan terburu-buru menyimpulkan informasi, verifikasi dahulu informasi, cari sumber yang berimbang, tunggu rilis resmi info dari pemerintah.
Jangan justru ikut dalam gerbong bagian corong musuh-musuh Islam, yang suka tebar propaganda dan fitnah, padahal apa yang mereka sampaikan semuanya dusta dan bersifat asumtif semata.
(Andalus)