@import url('https://fonts.googleapis.com/css2?family=EB+Garamond:ital,wght@0,400..800;1,400..800&display=swap'); body { font-family: "EB Garamond", serif; }

Sebuah prediksi saja, perang elektronik Israhell 2.0

 punya taktik unik dalam perang narasi di media sosial dalam melawan pro Palestina Sebuah prediksi saja, perang elektronik Israhell 2.0
Sebuah prediksi saja, perang elektronik Israhell 2.0

Buzzer IsraeI alias "Hasbara" punya taktik unik dalam perang narasi di media sosial dalam melawan pro Palestina.

Karena kalah telak jika head to head (berhadapan langsung) dengan pro Palestina, mereka akan "meminjam tangan" dari influencer atau komunitas yang anti Hamas, yang punya sentimen cenderung menyalahkan Hamas, serta terakhir yang sok netral/diam.

Jika tidak ada yang pertama cari yang kedua, jika tak ada yang kedua mau tak mau yang ketiga, minimalisir damage buat IsraeI sebagai pelaku genosida.

Sebagai contoh di Indonesia, karena sudah terbukti gagal memakai sosok Zionis murni macam nenek-nenek yang sering masuk TV, maka dicarilah alternatifnya.

Misal ada influencer A berpemikiran murji'ah, kontra Hamas atau perjuangan Gaza. Ini adalah pilihan yang paling tepat dan ideal. Maka Hasbara akan mengerahkan buzzer dan mesin propagandanya untuk mengangkat, membela, menaikkan sebaran akun influencer ini serta orang-orang sejenisnya.

Keunggulan para murji'ah adalah militan, berani malu dan berani ngawur.
Hasbara juga akan menyerang akun-akun yang membantah influencer cantolannya tadi. Mesin propaganda ini dibuat menyaru agar akun-akun ternakan seolah sepemikiran dengan influencer murji'ah.

Saya beberapa hari ini mendapat sejumlah akun anonim, dengan karakteristik sangat mirip.
- Akun dikunci, pertemanan sedikit. Namanya aneh-aneh.
- Akun tidak dikunci, postingan banyak share konten yang mendukung murji'ah.
- Komentar kasar memaki Hamas.
- Sudah menjadi penggemar berat influencer kontra Hamas yang mereka bela, termasuk yang baru netas.
- Jika didebat pengetahuan minim tentang ke-Islaman.
- Tidak betul-betul mengerti dunia sengketa pertahdziran.
- Tidak peduli (atau mungkin tidak tahu) tentang dinamika persalafian, terlihat dari komentar.

Membuat saya curiga ini ada yang berternak.

Meski demikian ada juga akun-akun murji'ah tulen kelas Teri yang sukarela lahir bathin dipakai untuk mencela Hamas, karena berkeyakinan itu membuatnya masuk surga.

(Pega Aji Sitama)