BAGAIMANA JIKA IRAN KALAH?
Oleh: Ustadz Budi Hidayat
Membaca beberapa narasi yang bergembira dengan hancurnya Iran di tangan Zionis. Dengan alasan, ini balasan atas kezaliman mereka kepada ahlu sunnah di Suriah. Jadi, Bodo amat kalau Iran kalah.
Apakah setelah itu masalah Ahlu Sunnah selesai, dengan tumbangnya Iran?
Kalau melihat ambisi Israel Raya. Sebenarnya Iran tidak masuk dalam peta yang ingin dikuasai oleh Zionis. Ambisi Zionis adalah Greater Israel atau Eretz Yisrael Hashlema.
Wilayah Greater Israel adalah Wilayah yang dipercaya dulu dikuasai King David. Yaitu Negeri yang berada di antara 2 Sungai besar. Sungai Nil yang membentang melintasi 11 negara, yaitu Tanzania, Uganda, Republik Demokratik Kongo, Rwanda, Burundi, Ethiopia, Kenya, Eritrea, Sudan Selatan, Sudan, dan Mesir. Dan Sungai Eufrat yang membentang dari Turki, Suriah sampai Irak, bergabung dengan sungai Tigris sampai teluk Persia.
Lambang dua sungai ini ada dalam bendera nasional Israeel, yaitu garis biru horizontal dengan Bintang Daud (Magen David) di tengahnya. Dua Garis biru melambangkan Sungai Nil dan Sungai Eufrat.
Meski pendukung Zionis menyembunyikan ambisi pencaplokan ini. Tapi Peta Greater Israel ini ada dalam emblem Pasukan IDF. Zionis merasa punya hak tidak hanya tanah Palestina. Tapi juga : Irak, Yordania, Libanon, Suriah, Sebagian Mesir, dan setengah dari Arab Saudi.
Kondisi Negara- Negara Arab, ini mirip dongeng 4 sapi dan seekor Harimau. Saat Sapi bersatu tidak ada pemangsa yang berani mendekati mereka. Karena mereka kompak saling melindungi.
Maka Harimau bersiasat untuk memakan mereka satu per satu dengan menawarkan perdamaian, perlindungan dan normalisasi kepada 3 ekor sapi. Bahwa dia hanya akan mengincar satu sapi saja yang paling bandel.
Segera satu ekor sapi dimangsa dengan mudah karena tidak dilindungi sapi lainnya. Setelah berhasil, maka Strategi itu dilancarkan kepada 3 ekor sisanya. Sampai habis.
Wallohu a'lam.
