Oleh: Muhammad Adib
Semua uang kertas pada akhirnya PASTI akan terdepresiasi (nilainya turun). Saya berani bilang "pasti", karena semuanya tidak lagi punya fundamental sistem yang kuat dan ketat untuk mempertahankan nilainya.
Tak terkecuali USD.
Sejak tahun 1971 ketika Nixon mengeluarkan kebijakan yang mengguncangkan dunia, di mana dia secara sepihak menghapuskan mekanisme kovertibilitas Dolar ke emas, membuat nilai mata uang tersebut "floating (mengambang)", tidak lagi ada "underlying"-nya
Dulu, sebelum Nixon 'mengutuk keuangan dunia' dengan kebijakannya itu, jika negara-negara di dunia mau cetak uang, mereka harus mengikuti sistem yang disebut "Bretton Woods", di mana setiap Dolar uang yang dicetak harus dijamin dengan 1 troy ounce emas, dalam artian harus punya cadangan emasnya untuk mencetak setiap Dolar uang. Sedangkan mata uang negara lain, terkadang dicetak dengan dijamin menggunakan Dolar. Dengan begitu, secara gak langsung, sebetulnya seluruh mata uang dunia pada saat itu berbasiskan emas
Intinya, sebelum Nixon, ada disiplin moneter yang sangat ketat, karena:
"Jumlah uang = Harus sebanding dengan jumlah cadangan emas"
Dan sistem semacam ini membuat inflasi itu lebih terkendali, utang jadi lebih terbatas, meskipun kurang fleksibel jika dihadapkan dengan situasi krisis
Tapi, sejak Nixon menghapuskan sistem Bretton Woods tersebut, dunia jadi beralih ke sistem "Fiat Money". Semua nilai mata uang dunia jadi mengambang (floating), karena tidak lagi dipatok terhadap emas, melainkan dibiarkan naik-turun mengikuti hukum supply and demand di pasar valuta asing (forex)
Nixon ngelakuin itu buat apa?
Sudah pasti buat ekspansi moneter besar-besaran. Termasuk, buat danain Amerika perang terus-terusan tanpa batas, misalnya ketika mereka perang dengan Vietnam, itu pakai kebijakan Nixon untuk memuluskannya. Tiap bank sentral jadi bisa cetak uang sesukanya tanpa harus mematoknya dengan cadangan emas yang mereka miliki.
Akibatnya apa? pelonggaran moneter berlebihan atau yang mereka sebut "quantitative easing (QE)" ini sudah menyebabkan banyak sekali krisis ekonomi dunia terjadi. Resiko hyper inflasi sudah pasti akan jadi lebih tinggi, rentan kena krisis utang karena negara-negara kalau mau ngutang jadi gak terbatas lagi, dan ya, hasilnya :
1. Krisis 1997
2. Dot-com Buble
3. Krisis Subprime Mortgage (2008)
4. Debt Buble, yang diperkirakan para analis akan meledak di tahun 2030 nanti.
Uang itu pada awalnya diciptakan juga sebagai "store of value (penyimpan nilai)", bukan hanya sebagai alat tukar, tapi oleh Nixon semuanya jadi rusak. Orang yang nabung dalam bentuk fiat, dalam bentuk mata uang apapun di dunia ini, justru malah bikin miskin dalam jangka panjang.
Nilai uang fiat akan terus turun, sementara harga barang-barang semakin naik dari tahun ke tahun....
Sehat-sehat ya kalian.