Waktu ribut masalah Donasi kemarin yang melibatkan "oknum" ikhwah Salafy, saya bilang kalo Masalah Duit itu ndak kenal Manhaj.. Mau ente paling kenceng triak "Mulia dengan Manhaj saya!", tapi belum tentu masih kokoh kalo urusan duit... Apalagi saya yg Manhajnya abu abu.. Makanya saya sebut Almarhum Ustadz Yahya Waloni dan Dr Zakir Naik itu sebagai Waliyullah..
Bukan Karena mereka paling berilmu, Paling Abid.. tapi Karena mereka bisa memperlakukan Dunia sekedarnya saja...
Di zaman ini.. Orang berilmu banyak, yang mampu Sholat lail tiap malam banyak, yang mampu hafal Qur'an banyak sekali, yang jago debat banyak juga... Tapi yang mampu menyikapi fitnah duit itu hanya Orang2 pilihan.. dan itu sedikit sekali...
Makanya pembeda antara Kita dan generasi terbaik umat ini bukan hanya pada Ibadah atau Ilmunya.. tapi pembeda yg paling kentara adl sifat Wara' dan Zuhud mereka pada Dunia..
Adh Dhohhak berkata "Saya pernah menemui sebuah kaum, yg apabila ditawarkan dunia yg halal kepada mereka, maka mereka menghindar!".
Hammad bin Zaid bercerita "Saya berjalan dengan ayahku, lalu dengan iseng sy mencubit bata di sebuah tembok.. bapakku marah dan berkata "kenapa kau ambil itu ?", sy bilang "ini hanya pecahan, tidak ada pengaruhnya !", Ayahku berkata "bayangkan jika semua orang mengambil masing masing sedikit, maka rubuhlah bangunan itu!"
Kisah-kisah para Salaf tentang hal hal begini bertebaran..
Dulu ada cerita tentang Almarhum Baharudin Lopa.. ketika beliau menjabat Jaksa Agung.. dari kampung beliau di Polman menuju Makassar beliau singgah di Pare Pare isi bensin.. dalam perjalanan setelah isi bensin beliau tanya supir "siapa yg bayar bensin tadi?", di jawab sopirnya "Pak Walikota Pare Pare Pak !", Baharudin Lopa bilang "balik.. kita kembalikan uang pak walikota!"
Imam Ahmad berkata "Menghindari 1 Dirham yg syubhat lebih aku cintai dibanding Sholat lail sepanjang malam!".
(Bang Fathul)