[PORTAL-ISLAM] Suasana haru terhadap perjuangan Palestina memenuhi acara peluncuran dua buku penting di Islamic Book Fair (IBF) 2025 di Jakarta Convention Center, Kamis (19/6/2025) malam. Dua buku itu berjudul "Kronik Perlawanan Palestina" karya Muhammad Ilham dan "Petunjuk Manusia Pilihan: Jalan Indonesia Akhiri Kegelapan" karya Ustadz Fahmi Salim.
Acara ini dihadiri sejumlah aktivis dan tokoh yang selama ini konsisten membela Palestina, seperti Muhammad Husein Gaza, Abdillah Onim, Neno Warisman, dan Mustafa Abd Rahman.
Dalam pemaparannya, aktivis kemanusiaan Muhammad Husein Gaza menegaskan pentingnya buku sebagai bagian dari jihad pemikiran. Dia juga menyoroti kegagalan umat Islam dalam menjaga konsistensi dukungan terhadap Palestina.
"Kita bertahan berjam-jam di depan buku seperti ini itu salah satu langkah jihad kita. Karena kalau kita tidak berhasil membebaskan pemikiran kita dari berbagai narasi musuh, maka kita tidak akan bisa membebaskan bentuk nyata dari penjajahan itu," ujar Husein yang sempat tinggal di Gaza selama 12 tahun.
Dia pun menyinggung bahwa ketidakkonsistenan umat Islam dalam membela Palestina disebabkan oleh kesalahan pola pikir."Selama ini, mayoritas umat Islam Indonesia menganggap hubungan mereka dengan Palestina hanyalah sebagai donatur kepada penerima manfaat, layaknya korban bencana alam. Padahal, proyek pembebasan Masjid Al-Aqsa adalah proyek seumur hidup," ucap dia disambut dengan teriakan takbir.
Sementara itu, Ustadz Fahmi Salim sebagai penulis dan founder Al-Fahmu Institute bersyukur atas digelarnya IBF tahun ini. Menurut dia, peluncuran dua buku ini merupakan kontribusi nyata dalam membangun peradaban Islam melalui edukasi dan narasi yang benar.
Tentang "Kronik Perlawanan Palestina", Ustadz Fahmi menjelaskan, buku ini mengungkap akar sejarah dan ideologi Zionisme secara mendalam.
"Kenapa Zionisme tumbuh begitu cepat? Karena didukung oleh konspirasi global. Buku ini akan membuka wawasan kita soal itu. Dengan memahami sejarah, kita bisa mengerti posisi kita dan strategi perjuangan ke depan," kata Ustadz Fahmi.
Buku ini diterbitkan atas kerja sama Al-Fahmu Institute dengan dua lembaga kemanusiaan, yaitu Nusantara Palestina Center (NPC) yang dipimpin Abdillah Onim, dan International Networking for Humanitarian yang dikomandani Muhammad Husein Gaza.
Sedangkan buku "Petunjuk Manusia Pilihan" merupakan karya Ustadz Fahmi sendiri yang mengambil inspirasi dari kisah-kisah dalam Alquran, dengan pendekatan tauhid, tazkiyatun nafs (penyucian jiwa), dan pembinaan umat (ummah).
"Kisah dalam Alquran bukan sekadar dongeng pengantar tidur, tapi harus membangun spirit dan karakter umat. Buku ini mengkritik kelemahan karakter umat Islam yang masih lemah secara moral, politik, dan sosial," jelas dia.
Ustadz Fahmi menambahkan, tujuan dari buku tersebut adalah agar umat Islam Indonesia dapat mengakhiri kegelapan dan membangun peradaban yang tercerahkan oleh Alquran.
Acara ini tidak hanya menjadi momen peluncuran buku, tapi juga ajang konsolidasi intelektual dan spiritual dalam mendukung perjuangan Palestina serta membangun kesadaran umat Islam Indonesia untuk terus berjuang dengan cara yang lebih strategis dan berkelanjutan. (Republika)