@import url('https://fonts.googleapis.com/css2?family=EB+Garamond:ital,wght@0,400..800;1,400..800&display=swap'); body { font-family: "EB Garamond", serif; }

Amir bocah 5 tahun, berjalan 12 km untuk mencari sedikit makanan, lalu ditembak mati tentara Israel

Amir bocah 5 tahun, berjalan 12 km untuk mencari sedikit makanan, lalu ditembak mati tentara Israel

[PORTAL-ISLAM]
 Pensiunan perwira Pasukan Khusus AS, Anthony Aguilar, yang bekerja di Gaza Humanitarian Foundation (GHF) lembaga AS yang menyalurkan bantuan di Gaza tapi menjadi ajang pembantaian, bercerita tentang kejahatan yang disaksikannya selama penyaluran bantuan. Inilah kisah anak laki-laki dalam foto ini, Amir.

Dalam kata-kata Anthony:

"Amir, lima tahun, datang kepada kami setelah berjalan 12 kilometer untuk mendapatkan 'bantuan'. Ia menghampiri saya dan mengambil sebuah tas, karena tidak punya apa-apa lagi untuk dimasukkan. Ia kemudian mengulurkan tangannya, dan saya pikir ia menginginkan lebih. Namun, ia justru meraih tangan saya, menciumnya, dan berkata, 'Terima kasih.'

Saya memandang anak laki-laki kecil ini—bertelanjang kaki, lapar, pakaiannya menggantung di tubuhnya yang ringkih—dan saya berkata kepadanya, 'Ada orang-orang yang peduli padamu.'

Saya sedang berlutut, dan Amir mendekat. Ia memegang kepala saya dengan kedua tangannya yang kecil dan berdebu, menatap mata saya, dan berkata dalam bahasa Inggris yang fasih, 'terima kasih.' Lalu ia pergi, membawa sedikit makanan yang ia dapatkan dariku.

Beberapa saat kemudian, tentara Israel menembaki kerumunan lapar yang datang untuk meminta makanan. Mereka berjatuhan, satu demi satu, tepat di hadapanku. Di antara mereka yang tubuhnya tertembus peluru dan tewas adalah anak ini: Amir.

Saya mengundurkan diri dari jabatan saya karena kengerian yang saya saksikan. Namun rekan-rekan saya tidak mengundurkan diri, dan pembantaian seperti ini terjadi setiap hari." 

Ya Allah 😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭

Demi Allah, setiap orang yang terlibat dalam apa yang terjadi akan menghadapi perhitungan yang berat, di hari mereka berharap menjadi debu.

Ya Allah, janganlah Engkau cabut nyawa kami, sementara kami terhitung di antara mereka yang terlibat atau hanya penonton yang diam.

Hasbunallah wa ni'mal waikil.