BUKTI TELAK BUDI ARIE
đź”´Sejumlah kesaksian di persidangan mempertebal dugaan keterlibatan Budi Arie dalam praktik pengamanan situs web judi online.
đź”´Fakta-fakta persidangan dapat digunakan sebagai dasar untuk penyelidikan terhadap Budi Arie.
đź”´Dugaan keterlibatan Budi Arie harus ditelusuri agar tidak menimbulkan fitnah.
INDIKASI keterlibatan Budi Arie Setiadi menjadi beking judi online di Kementerian Komunikasi dan Informatika—kini Kementerian Komunikasi dan Digital—disebut berkali-kali dalam berita acara pemeriksaan (BAP). Sejumlah kesaksian di persidangan turut mempertebal dugaan itu.
Budi Arie tidak hanya diduga mengetahui praktik pelindungan situs web judi, tapi juga diduga terlibat dalam teknis pelaksanaan bekingnya.
Paling tidak indikasi itu muncul dalam kesaksian terdakwa Zulkarnaen Apriliantony alias Tony.
Kepada penyidik, Tony menceritakan pertemuannya dengan Budi di rumah dinas Menteri Kominfo kala itu di Widya Chandra, Jakarta Selatan, sekitar September atau Oktober 2023.
Laporan majalah TEMPO edisi 29 Juni 2025 menuliskan bahwa Tony datang membawa flashdisk berisi daftar situs web judi online kelas menengah dan kecil yang hendak diblokir.
Daftar tersebut merupakan titipan dari Cencen Kurniawan, pengusaha properti yang bersedia membantu “mengatur” situs-situs web tersebut.
Cencen sebelumnya sudah bertemu dengan Budi dan menawarkan skema penyaringan situs web: yang kecil ditutup, yang besar dibiarkan.
Setelah menerima flashdisk itu, Budi disebut melontarkan kalimat, “Masak, situs sudah di-take down, tidak ada duit kopi untuk anak-anak?”
Pernyataan ini, menurut pengakuan Cencen kepada penyidik, ditafsirkan sebagai kode permintaan uang.
Atas dasar itulah Cencen kemudian menyerahkan uang sebesar S$ 50 ribu atau sekitar Rp 500 juta kepada Tony.
Uang itu dibungkus dalam kemasan kopi arabika dan diserahkan di sebuah restoran Jepang di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.
Selanjutnya Tony membawa uang tersebut ke rumah dinas Budi.
Saat menyerahkan uang tersebut, ia berkata, “Nih, kopi buat Projo.”
Menanggapi ucapan Tony itu, Budi hanya berkata, “Tuh, taruh di situ saja,” sambil menunjuk ke arah karpet ruang tamu.
SIMAK SELENGKAPNYA DI TEMPO
👇👇
Fakta persidangan tersebut seharusnya bisa dijadikan dasar untuk memanggil Budi Arie. Mengapa polisi belum melakukannya?https://t.co/hPr5M0BpT0
— tempo.co (@tempodotco) July 1, 2025