[PORTAL-ISLAM] Nama mendiang kepala biro politik Hamas, Yahya Sinwar, telah memicu kontroversi luas di Jerman setelah muncul di papan nama untuk menyambut bayi baru lahir di Rumah Sakit Universitas di kota Leipzig.
Rumah Sakit Universitas Leipzig menyambut bayi baru lahir setiap hari dengan papan pengumuman yang menampilkan nama-nama mereka—seperti Matteo, Emma, Lukas, atau Mohammed—disertai frasa "Selamat Datang".
Namun, pada hari Minggu (3/8/2025), beberapa orang terkejut melihat nama "Yahya Sinwar" di bagian atas daftar, nama lengkap pemimpin Hamas yang gugur di Gaza. Hal ini memicu "kebencian" di antara beberapa pengamat.
Menambah kontroversi, seorang staf rumah sakit telah menggambar hati di atas huruf "i" pada nama tersebut—detail yang semakin memicu kemarahan publik.
Rumah Sakit Universitas Leipzig telah mengunggah foto papan nama tersebut di akun Instagram resminya, yang memicu gelombang keterkejutan dan "kecemasan" di antara para pengikutnya.
Pihak rumah sakit kemudian mengeluarkan permintaan maaf resmi, menyatakan bahwa mereka tidak menyadari "makna" nama yang tertulis di papan tersebut.
Berbicara kepada surat kabar Jerman Bild, juru bicara rumah sakit Jorn Glasner menyatakan, "Dalam kasus ini, orang yang mengunggah foto tersebut tidak menyadari bahwa nama tersebut saat ini dikaitkan dengan seorang tokoh politik terkenal yang terlibat dalam konteks geopolitik yang sangat sensitif."
Rumah Sakit Universitas Leipzig mengakui bahwa unggahan tersebut mungkin telah memicu "perasaan tidak nyaman dan cemas" di antara beberapa individu dan mengeluarkan permintaan maaf yang tegas "kepada siapa pun yang merasa terluka atau terprovokasi oleh unggahan tersebut."
Pihak rumah sakit menambahkan, "Kami menggunakan insiden ini sebagai kesempatan untuk meninjau prosedur internal kami, dengan tujuan menangani masalah seperti ini dengan lebih sensitif di masa mendatang."
Situs web Jerman Die Welt mencatat bahwa alasan di balik pemilihan nama tersebut masih belum diketahui, dan belum ada informasi yang dirilis tentang orang tua anak tersebut. Juga masih belum jelas apakah kantor catatan sipil terkait akan menyetujui pendaftaran resmi nama tersebut.
Nama perlawanan dan keteguhan
Yahya Sinwar adalah pemimpin biro politik Hamas di Gaza dan tokoh sentral dalam mengatur operasi militer kelompok tersebut.
Bagi banyak orang—terutama pendukung pro-Palestina—Sinwar dipandang sebagai simbol perlawanan dan keteguhan. Ia tetap berada di Gaza hingga akhir hayat memimpin perlawanan sebagai martir setelah dibunuh pasukan Israel. Akibatnya, nama "Yahya Sinwar" menjadi sangat sensitif dan bermuatan politis, terutama di kancah internasional.
Israel menganggap Sinwar sebagai dalang di balik operasi "Banjir Al-Aqsa", yang dilakukan oleh faksi-faksi perlawanan Palestina pada 7 Oktober 2023. Serangan tersebut menargetkan permukiman dan pangkalan militer Israel di dekat perbatasan Gaza, yang mengakibatkan korban jiwa dan kerugian yang signifikan bagi Tel Aviv dan sangat merusak kredibilitas global badan keamanan dan intelijennya.
Sumber: https://www.turkiyetoday.com/region/hamas-leader-yahya-sinwars-name-on-baby-welcome-board-sparks-controversy-in-germany-3205097
