@import url('https://fonts.googleapis.com/css2?family=EB+Garamond:ital,wght@0,400..800;1,400..800&display=swap'); body { font-family: "EB Garamond", serif; }

Israel Masih Menduduki RS Indonesia di Gaza Meski Gencatan Senjata Berlaku

Israel Masih Menduduki RS Indonesia di Gaza Meski Gencatan Senjata Berlaku

[PORTAL-ISLAM]
 Meski gencatan senjata diumumkan secara resmi pada 10 Oktober 2025, kompleks RS Indonesia di Jalur Gaza dilaporkan masih berada di bawah kendali pasukan Israel. Hal ini diungkap relawan dari Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia yang melakukan pemantauan langsung pasca gencatan senjata.

Para relawan lokal melaporkan bahwa tentara Israel masih mempertahankan posisi di sekitar bagian belakang rumah sakit dan area sekitar gedung RS Indonesia, meski aktivitas medis telah terhenti sejak serangan sebelumnya. Menurut laporan mereka, keberadaan tank-tank Israel dan tembakan yang belum sepenuhnya mereda membuat akses masuk ke kompleks menjadi terbatas.

Salah satu relawan menyampaikan:

“Saya hanya bisa masuk ke Wisma Joserizal Jurnalis dari arah selatan karena adanya tank‐tank Israel dan tembakan yang belum berhenti,” ungkapnya ketika mengunjungi kompleks rumah sakit.

Kondisi wisma yang berada dalam area kompleks rumah sakit pula digambarkan cukup parah. Dinding bangunan tampak berlubang besar, dan barang-barang di dalamnya berserakan tak tertata akibat kekerasan yang terjadi sebelumnya.

Menurut laporan lokal yang dikutip oleh MINA News, meski gencatan senjata sudah berlaku, pasukan Israel masih mengawasi area RS Indonesia, khususnya di bagian belakang kompleks.

Latar Belakang dan Konteks RS Indonesia

RS Indonesia, yang terletak di Beit Lahia, Gaza Utara, dibangun melalui dukungan dari lembaga swadaya Indonesia (MER-C) dan berfungsi sebagai fasilitas medis simbol solidaritas bagi warga Palestina.

Sebelumnya, rumah sakit ini telah mengalami serangkaian serangan dan penghentian aktivitas medis akibat kerusakan berat, kekurangan pasokan, serta risiko keamanan yang terus meningkat. Menurut data WHO, di antara 36 rumah sakit di Gaza, hanya 19 yang masih sebagian berfungsi, dan banyak fasilitas medis berada dalam kondisi berat akibat konflik berkelanjutan.

Rumah sakit Indonesia juga pernah menjadi target operasi atau dikepung oleh pasukan Israel dalam operasi militer sebelumnya.

Implikasi & Permintaan Tindakan

Keberlanjutan pendudukan Israel atas area RS Indonesia, meski setelah gencatan senjata, menimbulkan kekhawatiran serius atas keselamatan staf medis, pasien, dan fasilitas kemanusiaan. Pendudukan ini bisa menghambat upaya pemulihan rumah sakit, memperparah kondisi medis warga, dan menjadi pelanggaran terhadap prinsip perlindungan rumah sakit di konflik bersenjata.

Para pihak kemanusiaan dan Indonesia diharapkan mendesak:

  • Akses penuh dan aman bagi tenaga medis dan relawan untuk masuk ke RS Indonesia
  • Penarikan pasukan militer dari kompleks rumah sakit
  • Perlindungan hukum terhadap fasilitas medis agar tidak digunakan sebagai zona militer
  • Pemantauan independen internasional guna memastikan kepatuhan terhadap gencatan senjata dan hukum humaniter internasional