[PORTAL-ISLAM.ID] Ustad Abdul Somad kembali menerima perlakuan kurang mengenakkan. Setalah di Bali, kali ini dari otoritas pemerintahan Hongkong yang mengusirnya.
Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu, 23 Desember 2017 sekitar pukul 16.00 waktu setempat atau satu jam lebih lambat ketimbang waktu Indonesia.
Dalam bencana yang sangat tak mengenakkan itu, penceramah asal Riau itu dipulangkan sepihak oleh petugas bandara Hongkong.
Meski tak menjelaskan alasan pengusiran tersebut, terkesan Abdul Somad dicurigai sebagai teroris.
Dalam penuturannya, Abdul Somad mengaku sudah dinantikan oleh beberapa petugas selepas keluar dari pintu pesawat yang kemudian memisahkannya dengan rombongan.
Ia kemudian digiring ke sebuah ruangan di dalam bandara tesebut.
Di dalam ruangan itu petugas mengintrogasi Abdul Somad dengan banyak pertanyaan dan menggeledah barang-barang dirinya.
Berikut penjelasan lengkap Ustad Abdul Somad atas pengusiran dari otoritas Hongkong:
1. Saya hingga di Hongkong pukul 15.00 WIB (jam tangan belum saya rubah).
2. Keluar dari pintu pesawat, beberapa orang tidak berseragam eksklusif menghadang kami dan menarik kami secara terpisah; saya, Sdr. Dayat dan Sdr. Nawir.
3. Mereka meminta saya buka dompet. Membuka semua kartu-kartu yang ada. Diantara yang usang mereka tanya yaitu kartu nama Rabithah Alawiyah (Ikatan Habaib). Saya jelaskan. Di sana saya menduga mereka tertelan warta terorisme. Karena ada logo bintang dan goresan pena Arab.
4. Mereka tanya-tanya identitas, pekerjaan, pendidikan, keterkaitan dengan ormas dan politik. Saya jelaskan bahwa saya murni pendidik, intelektual muslim lengkap dengan latar belakang pendidikan saya.
5. Lebih kurang 30 menit berlalu. Mereka jelaskan bahwa negara mereka tidak sanggup mendapatkan saya. Itu saja. Tanpa alasan. Mereka eksklusif mengantar saya ke pesawat yang sama untuk keberangkatan pukul 16.00 WIB ke Jakarta.
Ustad Abdul Somad kemudian berpesan semoga sahabat-sahabat panitia jangan pernah berhenti menebar kebaikan di jalan da’wah. Meski banyak bencana di luar harapan.
“Kita hanya sanggup berusaha dan berdoa. Qaddarallah, ada hikmah di balik itu semua. Mohon maaf tidak terhingga buat sahabat-sahabat satria devisa negara di Hongkong,” pungkasnya.