Pasca Kriminalisasi Ulama, Muncullah 9 Dai Akseptor Penghargaan Dari Komnas Anti Pemurtadan. Catat Namanya!


[PORTAL-ISLAM.ID]  Pasca jatuhnya vonis kepada Ustaz Alfian Tandjung dan kriminalisasi ulama berupa persekusi dan pembubaran pengajian di banyak sekali tempat, unat Islam boleh sedikit bernafas lega.

Persekusi dan kriminalisasi ternyata tidak menyurutkan keberanian para ulama dan dai untuk terus mendakwahkah Islam.

Hal ini terbukti dari adanya dukungan penghargaan dari Komisi Nasional Anti Pemurtadan baru-baru ini.

Berikut kutipan beritanya:

Sebanyak 9 dai yang dinilai memiliki andil besar dalam dunia dakwah diberikan penghargaan oleh Komisi Nasional Anti Pemurtadan (KNAP) mengadakan program Multaqo Dai dan Kristolog Nasional pada Selasa 19 Desember 2017 lalu.

Penghargaan itu diberikan dalam program yang digelar di Asrama Haji Pondok Gede, Bekasi. Acara tersebut dihadiri para dai nasional, pakar kristologi dan para mualaf yang aktif dalam acara dakwah.

“Acara ini bertujuan untuk mempererat, memberikan visi dan menjalin kerjasama antara para dai, mualaf, dan pakar kristologi Indonesia,” kata Ketua Panitia Ustaz Nanang Prayudyanto.

Ustadz Nandang mengatakan, ketika ini dakwah harus dilakukan secara progresif untuk menjaga doktrin umat Islam dari ancaman pemurtadan.

“Bagaimana kerjasama terbentuk untuk memperkuat aqidah, dan juga ofensif untuk menjaga umat melawan kemurtadan. Bukan kita defensif menunggu, tapi kita berdakwah menyerang. Hari ini kita berdakwah harus progresif,” jelasnya.

Panitia memperlihatkan penghargaan kepada 9 dai yang dinilai memiliki andil besar dalam dunia dakwah khususnya dalam melawan pemurtadan. Kesembilan dai itu adalah:

1. Ustaz Fadlan Gramatan
2. Ustaz Insan Mokoginta
3. Ustaz Syamsul Arifin Nababan
4. Ustaz Syafi’i Pasaribu
5. Ustaz Bernard Abdul Jabar
6. Ustaz Felix Siauw
7. Ustazah Dewi Purnamawati
8. Ustazah Rajia Kusami
9. Dr. Sanihu Munir

Selain membahas maraknya upaya pemurtadan yang terjadi di Indonesia, para penerima juga membahas wacana pertumbuhan Islam di dunia internasional.

“Seperti yang tadi dipaparkan, bahwa (agama) Katolik di dunia internasional itu sudah stuck. Sebenarnya rate-nya sudah mulai sirna itu,” kata Ustaz Nanang.

Rencananya, program Multaqo Dai dan Kristolog Nasional akan kembali dilaksanakan pada pertengahan 2018 mendatang.

Sumber: SwaMedium
Share Artikel: