Anies Baswedan: Capres Negarawan Dan Negarawan Yang Moderat


Anies Baswedan: Capres Negarawan dan Negarawan Yang Moderat

Oleh: Tengku Zulkifli Usman

Masalah pencapresan Anies Baswedan itu tema besar dan politik tingkat tinggi.

Pak Anies hingga ketika ini masih diam, saya paham, diamnya ia yakni diamnya seorang jenderal di depan hamparan peta peperangan.

Pak Anies itu politis dengan gaya khas muslim moderat yang sangat chic, pak Anies tipikal negarawan yang hemat bicara kalau tidak perlu.

Diamnya pak Anies lah yang menciptakan lawan nya nanti kalau ia menuju dingklik capres jadi kabur, langkah pak Anies sulit ditebak, bahasa politiknya susah diprediksi.

Kalau di dunia internasional, saya menyamakan pak Anies dengan style dan gaya presiden Prancis yang juga sangat cerdas Emmanuel Macron.

Pak Anies dikenal baik oleh dunia, tapi bukan dikenal sebab ia asing aneh, ia dikenal cerdas dan berwibawa.

Sudah masuk dalam daftar 100 tokoh muda dunia yang besar lengan berkuasa bahkan ketika ia belum jadi Mentri dan belum jadi calon gubernur DKI.

Pak Anies sosok politisi fleksibel dan adaptatif, gampang diterima semua pihak, mitra dan lawan banyak yang mengakui pak Anies yakni sosok yang bersahabat.

Pak Anies paham banyak peta politik Indonesia walaupun ia bukan salah satu ketua umum partai, pak Anies sosok yang tidak mungkin nganggur sebab profesionalitasnya teruji.

Umat Islam wajib bersyukur dengan adanya sosok pak Anies ditengah jamaah besar Islam politik Indonesia, yang dulunya ia yakni sosok kiri tengah.

Karena kalau pak Anies gagal dicapreskan umat Islam sebab ego masing masing, maka sosok Anies akan dibajak pihak lain, bacaan saya kalau Gerindra PKS tidak cepat mengorbit pak Anies, maka sosok Anies bisa saja dibajak Demokrat 2019.

Semua masukan politik ini saya tulis demi kebaikan politik Indonesia dan biar umat Islam bisa menurunkan Jokowi 2019 besok.

Jangan hingga pak Anies dibajak oleh pihak lain, pak Anies aset umat Islam yang langka dan mahal dalam suasana politik negeri kita yang umat Islam sedang dikerdilkan dan dididkreditkan ketika ini.

Saya tidak akan terkecoh untuk mempopulerkan tokoh yang tidak layak dan tidak punya daya jual tinggi untuk mengimbangi Jokowi, politik anti baper dan menurut fakta dan realitas yakni mazhab yang saya pegang teguh.

Saya gak mau menghabiskan energi umat yang memang serba pas-pasan dalam segala hal, termasuk dana, lobi, jaringan dan miskin tokoh kuat ketika ini.

Saya yakin, ketika ini pak Anies niscaya sudah didekati oleh banyak sekali blok untuk tema capres 2019, walaupun didepan media pak Anies masih hemat bicara dan masih menggunakan gaya diplomatis, itu semata biar langkah ia tidak tertebak dengan cepat.

Umat Islam harus maju beberapa langkah dalam berpikir dan mengambil keputusan didepan langkah blok Jokowi, sekali lagi kalau serius untuk menumbangkan rezim ini di kotak suara.

Ini soal momentum, pilpres yakni perang dengan logika pertempuran full, tidak lebih, dan tidak ada kawasan berbasa basi.

16-01-2018


Share Artikel: