Diboikot Penyanyi Lorde, Israel Panik Beneran!!!


[PORTAL-ISLAM.ID] Diboikot Penyanyi Lorde, Israel PANIK Beneran!!!

Lorde Called 'Bigot' in Newspaper Ad Following Israel Concert Cancellation
https://www.billboard.com/articles/columns/pop/8085655/lorde-called-bigot-in-newspaper-ad-following-israel-concert

Lorde called a bigot in Washington Post ad over cancelled Israel concert
https://www.theguardian.com/music/2018/jan/01/lorde-called-a-bigot-over-israel-stance-in-full-page-washington-post-ad

Lorde deemed a ‘bigot’ in newspaper ad by Rabbi Shmuley Boteach after the singer canceled Tel Aviv show
http://www.nydailynews.com/entertainment/music/lorde-deemed-bigot-wapo-ad-canceling-israel-show-article-1.3731233

***

Lorde. Dia sampaumur 21 tahun, termuda dari selebritis dunia yang memutuskan membatalkan konser di Israel.

Dua fans Lorde berkirim surat pada Lorde, menjelaskan bahwa konser beliau di Israel akan nampak sebagai pertolongan Lorde terhadap penjajahan Israel atas Palestina.

Lorde kemudian membatalkan konser Juni 2018-nya beberapa hari yang lalu.

Wajar Israel panik. Lorde mewakili generasi Z yang memang mempunyai kecenderungan peduli dengan informasi dunia dan aktif menjadi pencari solusinya.

Lorde (artis asal New Zealand) pada usia 17 tahun masuk dunia musik internasional, dengan lagu 'Royals' yang menjadi hits dunia. Membuat beliau sebagai penyanyi 'number-one-single- solo termuda US Billboard 200 semenjak 1987.

Bernama orisinil Ella Marija Lani Yelich-O'Connor, keturunan orangtua Kroasia dan Irlandia, Lorde meraih penghargaan Grammy untuk 'Royals'.

Lorde dinobatkan oleh Forbes sebagai salah satu dari '30 Under 30'. Time menyebutnya sebagai sampaumur paling kuat di dunia pada 2013.

Keberadaan Lorde dalam barisan BDS (Boycott, Divestment, Sanction), gerakan tenang untuk menekan Israel agar melepaskan cengkraman mereka pada tanah jajahan di Palestina, akan menjadi 'mercu suar' yang dengan gampang mengarahkan generasi Z untuk terlibat aktif dalam pembelaan pada Palestina. Mimpi jelek bagi Israel.

Saking paniknya, Rabbi Shmuley Boteach membeli spot satu halaman untuk memuat iklan di Washington Post edisi final tahun kemarin (31/12/2017) yang berisi kecaman dan hinaan pada Lorde dan New Zealand. Rabbi Israel itu bahkan menyebut Lorde sebagai 'Bigot'.

Saking paniknya, Jewish Council of New Zealand dan Zionist Federation of New Zealand juga mengkitiknya.

DAN, baca ini! Dubes Israel untuk Selandia Baru mengundang Lorde untuk bertemu dengannya secara pribadi.

YEY!! LORDE!

#FreePalestine
#BoycottIsrael

(Maimon Herawati)


Share Artikel: