[PORTAL-ISLAM.ID] Sebuah artikel dari media luar negeri ASIA TIMES berjudul "Widodo’s smoke and mirrors hide hard truths", telah gegerkan publik tanah air.
Idiom "Smoke and mirrors" bermakna penipuan/pembohongan. "hide hard truths" menyembunyikan/menutupi kebenaran/fakta yang sebenarnya.
Artikel yang ditulis oleh JOHN MCBETH yang terbit pada 23 Januari 2018 ini sontak menerima balasan ramai publik sosial media tanah air.
"Woah! Waow!
Kalau ini ditulis di media lokal oleh jurnalis lokal, kira-kira apa yang terjadi?" kata Elisa Sutanudjaja (@elisa_jkt) yang men-share artikel tsb.
Netizen lain menjelaskan arti "smoke and mirrors" pada judul artikel tsb yang mempunyai makna:
"Bahasa 'to the point'-nya yaitu Penipuan, Pembohongan, Penyembunyian kebenaran, Membuat kebingungan, Pengaburan fakta, etc," tulis @monot0ne.
Bisa dibayangkan bila ada jurnalis dan media dalam negeri yang nulis menyerupai itu.
"Jurno lokal tidak akan ada yang berani tulis ini...walaupun publik sudah banyak yg bicarakan sesuai substansi beritanya," komen @ZAEffendy.
Baca Juga
- Sarawak baru saja mengumumkan pendidikan tinggi gratis untuk semua warga Sarawak yang belajar di universitas
- Investor Korea resah, sudah terlanjur invest Triliunan Won di Indonesia kini terancam pasca UU TNI disahkan
- Mantan Jaksa AS ditemukan tewas di tempat tidurnya, dia mengusut kasus masuknya warga Israel secara ilegal
Pada artikel tsb, JOHN MCBETH bahkan menyentil kelakuan media lokal Indonesia yang tidak kritis terhadap penguasa.
"In fact, the Indonesia media failed to point out at the time that the crucial questions of valuation and management control had yet to be settled," tulis JOHN MCBETH.
Di final artikelnya, jurnalis Asia Times ini menyatakan cepat atau lambat tabir kebohongan yang menutupi kebenaran akan terangkat.
"Sooner or later, the smoke and the mirrors will inevitably lift to reveal hard realities," tulisnya.
Selengkapnya Link: http://www.atimes.com/article/widodos-smoke-mirrors-hide-hard-truths/
Woah! Waow!— Elisa Sutanudjaja (@elisa_jkt) 28 Januari 2018
Kalau ini ditulis di media lokal oleh jurnalis lokal, kira-kira apa yang terjadi?https://t.co/pu9MPDSLIq
Bahasa 'to the point'-nya yaitu Penipuan, Pembohongan, Penyembunyian kebenaran, Membuat kebingungan, Pengaburan fakta, etc pic.twitter.com/4uagHRiauU— Agus Dwisakti (@monot0ne) 28 Januari 2018