Nah! Ijinkan Kembali Bejak, Anies Realisasikan Akad Joko Widodo Yang Tak Ditepati


[PORTAL-ISLAM.ID] Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan kembali menjadi sorotan para haters sesudah dirinya membuat kebijakan mengijinkan kembali becak beroperasi.

Kebijakan Anies mengijinkan kembali becak beroperasi di Jakarta menerima penentangan dan bullyan terutama oleh para pendukung Jokowi-Ahok di sosial media.

EHHH TERNYATA.... Justru kebijakan Anies ini untuk merealisasikan JANJI JOKOWI dikala Pilgub DKI 2012 yang tidak ditepati.

Pada masa kampanye Pilkada DKI 2012 lalu, Presiden Joko Widodo yang kala itu maju sebagai calon gubernur, menandatangani kontrak politik dengan Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) Jakarta, Serikat Becak Jakarta (Sebaja), Urban Poor Consortium (UPC).

Salah satu poin dalam kontrak yang dibentuk dan ditandatangi Jokowi pada 15 September 2012 tersebut ialah memperbolehkan becak sebagai ekonomi informal dengan mencabut larangan becak di wilayah DKI Jakarta.

"Perlindungan dan penataan ekonomi informal: PKL, becak, nelayan tradisional, pekerja rumah tangga, asongan, pedagang kecil, dan pasar tradisional."

Namun, hingga Jokowi kesudahannya meninggalkan dingklik gubernur, kesepakatan kepada tukang becak itu tak pernah dipenuhi.


Nah, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kini merealisasikan kesepakatan yang tak ditepati Jokowi itu. Dia mengizinkan becak kembali beroperasi di Jakarta sesudah puluhan tahun dilarang.

Becak diberi kesempatan untuk berkarya, keberadaannya diakui dan legal dengan tetap ditata, tidak boleh melintasi jalan utama, hanya menyisiri perkampungan.

Kenapa dibuka di desa, sebab masih banyak warga di kampung-kampung memakai becak sebagai alat transportasi.

"Terus yang kedua, mereka yang pulang belanja dagangan yang warung buat di dalam. Itu masuknya ke dalam pakai apa? Pakai becak. Kenyataannya terjadi, jadi kini itu dalam kenyataannya becak itu ada tapi mereka hanya beroperasi di dalam kampung tidak keluar ke jalan. Nah kita akan mengatur agar becak berada tetap di dalam kampung, tidak becak berada di jalan," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (15/1/2018), ibarat dilansir merdeka.com.

Jadi, Anies menegaskan, beliau bukan melegalkan becak melintas di jalan raya. Namun hanya untuk di kampung-kampung ini yang nantinya akan diatur. Karena pada kenyataannya becak masih banyak beroperasi di kampung.

"Ada di Jakarta Utara kampungnya angkutan becaknya banyak sekali," kata Anies.

Lanjut dia, bagi yang hidupnya sejahtera sanggup menikmati MRT LRT. Tapi kata Anies, tidak semua warganya hidup berkecukupan masih banyak yang hidup miskin dan transportasi becak menjadi solusi bagi warga untuk bertransportasi.

"Semua dulu miskin kita bersyukur kini kita sejahtera tapi jangan lupa masih banyak yang miskin di sana. Justru kita melihatnya ini yang kenyataannya ada," katanya.

Mantan Menteri Pendidikan ini menyampaikan rencana ini sekali lagi untuk membuat keadilan bagi seluruh orang. Bukan bagi golongan terlebih untuk pengendara ataupun penikmat becak.

"Jadi kita ingin di kota ini warga yang memang membutuhkan becak sanggup pakai becak. Makara itu. Kami kata kuncinya ialah keadilan dan Pemprov harus berpihak untuk menghadirkan keadilan," katanya.

Namun beliau tetap akan mengatur becak, jangan hingga hadirnya becak hanya membuat kemudian lintas semakin semrawut.

"Tapi di sisi lain kita juga mengatur jangan sampe hadirnya kendaraan becak memperumit dilema kemudian lintas. Karena itu mereka tidak dibentuk untuk keluar jalan jalur kampung," ungkap Anies.

***

Pro dan membela WONG CILIK itu bukan dengan klaim dan koar-koar jargon Partai Wong Cilik, tapi dengan kebijakan, keberpihakan dan tindakan nyata.

Terimakasih Pak @aniesbaswedan 🙏


Share Artikel: