Sandiaga Kembali Jadi Korban Framing Negatif Kompas, Netizen: Sudah Jadi Trademark Kompas Kayaknya


[PORTAL-ISLAM.ID]  Lagi-lagi KOMPAS berulah dengan bermain-main dengan pilihan kata (diksi) dalam menuliskan judul info mengenai tokoh-tokoh yang dirasa perlu untuk didegradasi prestasinya, termasuk Sandiaga Uno.

Hal ini diamati secara cermat oleh seorang netizen, Ardi Wirdamulia. Melalui akun twitter @awemany, Ardi secara tajam menyebut bahwa pemilihan kata untuk framing negatif sudah menjadi ciri khas Kompas.

"Ada beda antara memberikan (yg dikatakan oleh Sandi) dan melaporkan (yg ditulis oleh @kompascom). Kan ngga bener ada atasan lapor ama tim pembantunya. Framing murahan gini udah jadi trademark @kompascom kayaknya," kicau Ardi, Jumat 5 Januari 2018.


Kicauan Ardi ini terkait info KOMPAS berjudul "Sandiaga Laporkan soal Sumber Waras dan Lahan Cengkareng ke KPK DKI".

Berikut kutipan beritanya:

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, pihaknya melaporkan perkembangan kasus pembelian lahan Cengkareng Barat dan Sumber Waras kepada Ketua Komite Pencegahan Korupsi (KPK) DKI Bambang Widjojanto.

"Saya sudah menyampaikan ke Pak Bambang kemarin, salah satu yang kami bahas di road to WTP yaitu dua isu yang menjadi temuan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) itu," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (4/1/2018).

Ia mengatakan, hal ini dilakukan semoga KPK DKI mencegah kasus semacam ini terulang kembali. Ia berharap kasus pembelian lahan di DKI tak lagi menjadi temuan BPK. 

"Saya melihat lebih ke depan bagaimana kami mencegah yang terjadi menyerupai ini alasannya ternyata Sumber Waras, lahan Cengkareng, maupun anomali-anomali itu terjadi selalu di bulan Desember," kata Sandiaga.

Ia meminta KPK DKI mengawasi proses pembelian lahan. Dengan demikian, anggaran terserap dan tidak ada unsur korupsi di dalamnya. 

"Saya sudah sampaikan ke Pak Bambang, saya membentuk tim untuk melaksanakan percepatan perembesan anggaran dan minta juga pendampingan dari komite untuk memastikan perubahan budaya dan kultur kita," ujarnya. 

Sandiaga merupakan penanggung jawab DKI mencapai sasaran opini masuk akal tanpa pengecualian (WTP) dari BPK.

Sandiaga menyebut penyelesaian kasus pembelian lahan Cengkareng Barat dan Sumber Waras menjadi tiket menuju sasaran tersebut.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membentuk tim pencegahan korupsi yang diumumkan pada Rabu (3/1/2018). Komite ini merupakan bab Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).

-------

Dalam kutipan pribadi pernyataan Sandi, tak sekalipun wakil gubernur DKI ini menyebut kata "melaporkan". Namun KOMPAS sengaja menentukan kata "melaporkan" sebagai judul info untuk memancing reaksi dan komentar negatuf netizen, mengingat nyaris sebagian besar netizen HANYA membaca judul info saja.

Dengan abjad netizen, terutama para pendukung Ahok, yang enggan membaca isi info namun rajin menanggapi dengan komentar negatif, maka tercapailah tujuan framing negatif tersebut.

Berikut bukti keberhasilan framing negatif yang dibuat KOMPAS melalui judul info yang sekarang menjadi trademark mereka.










Share Artikel: