Terowongan Vietnam… dan Terowongan Gaza
Di kedalaman bumi, di tempat yang tak mampu dijangkau pesawat dan tak terpantau satelit, para pahlawan menenun lorong-lorong kemenangan dengan diam dan tekad.
Di sanalah rakyat Vietnam yang sederhana bergerak di bawah kaki tentara Amerika tanpa terdeteksi, menjadikan terowongan sebagai urat nadi kehidupan yang mengalirkan makanan, obat-obatan, dan peluru, sekaligus jalur rahasia untuk menyusup ke belakang garis musuh.
Terowongan itu bukan sekadar dinding tanah, melainkan benteng tekad, sekolah kesabaran, dan jembatan antara mimpi dan kenyataan.
Amerika tak mampu menembusnya, hingga para pemimpinnya mengancam akan menggunakan senjata nuklir taktis untuk mengakhiri perang.
Namun Jenderal Vietnam, “Vo Nguyen Giap”, menjawab dengan kata-kata yang menjadi simbol dalam sejarah:
“Kalian membunuh seratus dari kami… dan kami membunuh satu dari kalian… tapi pada akhirnya, kami akan menang.”
Sembilan belas tahun darah dan api, sekitar 4 juta rakyat Vietnam gugur, sementara Amerika kehilangan lebih dari 60 ribu prajurit dan 150 ribu luka-luka.
Namun tak seorang pun dari rakyat mereka menuduh perlawanan sebagai penyebab kehancuran negeri, dan tak ada yang meragukan para pemimpin mereka. Justru rakyat memeluk mereka dengan kesabaran dan keyakinan, hingga mereka menang melawan kekuatan militer terkuat pada zamannya.
Dan hari ini… di Gaza yang berjihad di jalan Allah, kita melihat para pria merdeka yang berjuang untuk Allah, rela mengorbankan nyawa demi membebaskan tanah yang dirampas. Tetapi sebagian — dari kalangan kita sendiri — malah mencela dan menuduh mereka secara dusta bahwa merekalah penyebab kehancuran kota mereka..!
Mereka menutup mata dari kenyataan bahwa tangan yang meruntuhkan rumah dan membunuh anak-anak bukanlah tangan pejuang yang membela agama dan tanah airnya, melainkan tangan musuh yang telah merampas tanah dan hak sejak lebih dari tujuh puluh tahun lalu.
Pengkhianatan, kolusi, dan diamnya dunia — baik dari penguasa maupun rakyat — sejak dahulu kala adalah tembok nyata yang mengepung Gaza, jauh sebelum tembok penjajahan.
Sejarah membuktikan, bangsa yang memeluk para pejuangnya dan memahami nilai pengorbanan mereka, itulah yang akan meraih kemenangan, betapapun panjang jalan dan berat pengorbanannya.
__منقول__
*fb


