Banyak Orang Asing Berkeliaran: Ulama, Ustaz, Dan Kyai Harus Waspada
[PORTAL-ISLAM.ID] Para ulama, ustad dan kiyai, mutlak harus meningkatkan kewaspadaan sebab di tengah kita kini banyak “orang gila”. Mengapa tuan-tuan semua harus waspada? Karena sudah dua ustad yang dinyatakan korban penganiayaan “orang gila”. Yaitu, pertama, ustad R Prawoto di Cigondewah Kidul, Bandung, yang meninggal dunia pada 1 Februari 2018. Kedua, penyiksaan terhadap Ustad KH Umar Bishri di Cicalengka, Kabupaten Bandung, beberapa hari sebelumnya.
Kedua insiden ini mungkin saja insiden yang berlangsung secara kebetulan, tetapi boleh jadi mempunyai keterkaitan. Singkatnya, tidak bisa diabaikan begitu saja.
Sekali lagi, waspadalah. Orang abnormal sepertinya sedang bermetamorfosis “waras” untuk memburu sasarannya, yaitu para ustad. Para ulama. Para kiyai. Jadi, tidak ada ruginya meningkatkan kewaspadaan.
Pertama, pribadi saja kepada tim yang mengelola aktivitas harian Ustad Abdul Somad. Sewaktu dia didemo di Bali, saya pernah menulis bahwa ustad asal Riau ini bisa jadi masuk dalam “target list” (daftar target). Sekali lagi saya anjurkan biar Anda semua selalu waspada dan meningkatkan kehati-hatian. Setiap ketika dan di mana pun juga.
Jika Ustad Somad tak suka su’zon (bersangka buruk), tolong sampaikan kepada dia bahwa kini ini terpaksa menghidupkan tombol itu. Biarlah su’dzon dulu tapi husnuzzon kemudian. Karena, di kalangan insan ini ternyata banyak orang abnormal yang siap melaksanakan hal-hal yang tak terbayangkan. Nekad melaksanakan segala cara untuk mencapai tujuan.
Ustad Somad perlu dijaga secara fisik. Tentu saja dia punya “penjaga gaib” dalam arti kepasrahan dia yang bundar kepada Yang Mahakuasa SWT yang disertai ketawakkalan yang kuat. Namun, tidak ada salahnya meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan niat jahat orang-orang yang sedang gila. Dengan gaya dan konten ceramahnya, Ustad Somad pastilah tidak disukai oleh orang-orang gila. Termasuk orang yang abnormal kekuasaan, abnormal duit, abnormal jabatan, dlsb.
Bukan Ustad Abdul Somad saja. Ustad-ustad lain yang selama ini menciptakan kelompok orang abnormal menjadi tambah gila, juga perlu semakin waspada. Sebutlah Ustad Zulkifli Muhammad Ali, Ustad Bakhtiar Nasir, Ustad Adi Hidayat, Ustad Felix Siauw, Ustad Salim Fillah, Ustad Khalid Basalamah, dan ribuan lainnya yang berada di seluruh pelosok negeri. Para ustad yang didengarkan dan dicintai rakyat, bahkan bisa menciptakan orang-orang waras menjadi gila.
Kedua, maut Ustad Prawoto dan penyiksaan KH Umar Bishri tidak bisa kita tepiskan begitu saja. Sebab, para pelaku penyerangan dalam kedua kasus ini dinyatakan sebagai orang gila. Jadi, alangkah konyolnya kita semua jikalau tidak waspada padahal kita sudah tahu kini ini banyak orang abnormal yang berkeliaran atau yang disuruh berkeliaran.
Ketiga, para ulama, ustad dan kiyai dilarang berhenti mengarahkan umat wacana situasi negara dan wacana kualitas para pemimpin. Tua-tuan semua yaitu benteng terakhir. Tuan-tuan dilarang kendur menunjukkan pencerahan walaupun banyak orang abnormal yang mengancam.
Orang-orang yang abnormal kekuasaan maupun orang-orang abnormal yang sedang berkuasa, harus dicegah supaya tidak lagi melanjutkan kesewenangan dan kezaliman mereka. Tahun ini dan tahun depan, kaum muslimin berpeluang untuk menghentikan kesewenangan para penguasa lewat bilik suara. Untuk menghentikan rencana jahat dan perbuatan bandit orang-orang gila.
Pilkada tahun ini, pileg dan pilpres tahun depan yaitu ajang yang terbaik untuk mengakhiri aneka macam macam kegilaan yang sedang mementas ketika ini. Dengan tunjangan Yang Mahakuasa ‘Azza wa Jalla, maka para ulama, ustad, dan kiyai niscaya bisa mengarahkan umat biar menunjukkan mandat kepada orang-orang yang masih waras.
Penulis: Asyari Usman