Belajarlah Dari Maldives! Terancam Diambil Alih China Akhir Hutang Menumpuk Untuk Infrastruktur


[PORTAL-ISLAM.ID] Akankah sepahit itu Jatuhnya tanggapan utang dari China?...

Mantan Presiden Maldives, Mohamed Nasheed, mengingatkan Maldives (Maladewa) akan diambil alih Cina alasannya ialah tidak bisa membayar hutang-hutangnya di tahun 2019 ini.

Hampir 80% dari hutang luar negeri Maladewa berasal dari China yang dipakai untuk proyek infrastruktur.

Sepertinya hal serupa bisa terjadi di negara ini jikalau hutang besar-besaran dibentuk untuk proyek Infrastruktur yang tidak perlu dan urgent.

Buat apa infrastruktur mahir jikalau alhasil negaranya diambil-alih Cina alasannya ialah tidak bisa bayar hutang?

[February 13, 2018]
Maldives faces Chinese 'land grab' over unpayable debts, ex-leader warns


Utang besar-besaran mengancam untuk memaksa Maldives (Maladewa) menyerahkan wilayah ke China pada awal 2019, kata mantan presiden Mohamed Nasheed, memperingatkan bahwa pemilihan presiden yang cacat tahun ini akan mengarah pada pengambilalihan China terhadap negara kepulauan tersebut.

"Kami tidak sanggup membayar hutang sebesar $ 1,5 hingga 2 miliar ke China," Nasheed menyampaikan kepada Nikkei Asian Review dalam sebuah wawancara di Sri Lanka. Sementara negara Samudera Hindia yang dikenal sebagai daerah tujuan wisata itu hanya berpenghasilan kurang dari $ 100 juta sebulan dalam pendapatan pemerintah.

Pada Januari, hutang dari China menyumbang "hampir 80%" dari hutang luar negeri Maladewa. Sebagian besar utang untuk pembangunan infrastruktur, termasuk jalan, jembatan dan bandara. Tapi ini ialah "proyek kesombongan," berdasarkan Nasheed: "jalan tidak ke mana-mana, bandara yang [akan duduk] kosong." Sementara itu, hutang Maladewa menerima bunga dengan suku bunga tinggi, kata Nasheed.

Negara harus mulai melaksanakan pembayaran atas hutang ini pada tahun 2019 atau 2020, berdasarkan mantan pemimpin tersebut. Jika Maladewa jatuh di belakang, China akan "meminta keadilan" dari pemilik aneka macam pulau dan operator infrastruktur, dan Beijing lalu akan "bebas memegang tanah itu," katanya.

"Tanpa menembaki satu tembakan pun (tanpa memakai senjata -red), China telah menguasai lebih banyak lahan daripada Perusahaan India Timur pada puncak kala ke-19," kata Nasheed, menyebut bahwa China telah mengambil alih 16 pulau.

(Presiden Maldivian Abdulla Yameen berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping.© Reuters)

Pemerintahan Maladewa dibawah kepemimpina Presiden  Abdulla Yameen yang didukung China telah menindak oposisi politik selama beberapa tahun terakhir.

Sumber: https://asia.nikkei.com/Politics-Economy/International-Relations/Maldives-faces-Chinese-land-grab-over-unpayable-debts-ex-leader-warns

***

Ternyata tidak hanya Maldives.. WASPADALAH..

Chinese acquisitions of agricultural land in foreign countries as of 2016
https://www.statista.com/statistics/269854/chinese-acquisitions-of-agricultural-land-abroad/


Share Artikel:

Related Posts :