[PORTAL-ISLAM.ID] Seorang sobat berjulukan Muhamad Achries bertanya soal posisi Pak Dirman di perkara "Papa Minta Saham" dan "Dana Ketahanan Energi".
Saya kira, perkara "Papa Minta Saham" sederhana untuk dipahami. Saat itu, perundingan dengan Freeport sudah hampir tuntas. Setnov bersama MR berusaha menjegal.
Bukan sebab cinta negara tapi sebab mau jadi "broker". Seolah berkata, "Saya dapat selesaikan tapi ongkosnya saham x persen". Bawa-bawa nama Presiden dan wapres segala.
Pak Dirman sebagai menteri dan pencetus anti korupsi ngga dapat terima. Dia lawan. Pasang badan, dan lapor ke MKD.
Belakangan, rakyat tau aneka macam skandal seputar Setnov. Hobinya memburu rente. Mentang-mentang punya kuasa.
Soal "Dana Ketahanan Energi" itu hasil "ngelmu" Pa Dirman di aneka macam negara. Bahkan Timor Leste saja punya. Jepang punya, Malaysia jangan ditanya. Apalagi negara-negara eropa.
Idenya dari pengurasan energi fosil disisihkan premi untuk disimpan sebagai Dana Ketahanan Energi. "Dana Ketahanan Energi" utamanya dipakai untuk berbagi energi gres dan terbarukan.
Pak Dirman ngotot membangun EBT sebab UU Energi mengharuskan itu dan materi bakar fosil suatu ketika akan habis. Common sense saja.
Penulis: Zeng Wei Jian