Pdip Permintaan Penggunaan Nik Untuk Buat Akun Medsos, Stupid Atau Panik?
[PORTAL-ISLAM.ID] "Minimalkan Hoax, PDIP Usul Penggunaan NIK untuk Buat Akun Medsos" (link: https://news.detik.com/berita/d-3858968/minimalkan-hoax-pdip-usul-penggunaan-nik-untuk-buat-akun-medsos)
Usul PDIP ini disebut "STUPID" alias kurang pintar oleh warganet. Ada juga yang menyebut undangan PDIP ini bentuk kepanikan.
Berikut jawaban dari laman fanpage Sahabat Weka (10/2/2018):
STUPID
Facebook dibangun oleh Mark Zuckerberg, dan sampai kini kantor sentra dan pengembangannya Facebook ada di Amerika.
KTP yakni satu-satunya kartu yang membawa profile pribadi warga negara negeri ini. Didalamnya tercantum identitas tertulis dan identitas bilogis menyerupai sidik jari, muka dan lain-lain. Makara KTP perwakilan seseorang yang dikemas dalam satu lembar kartu kecil.
Sekarang kita kembali ke negeri paman Sam. Kisaran tahun 2009, 2012 sampai ketika ini, Edward Snowden (mantan kontraktor NSA) jadi buron pemerintah Amerika Serikat. Edward memaparkan ke media publik perihal konspirasi pemerintah Amerika untuk memata-matai insan di bumi dengan data dan komunikasi. Inilah yang menjadikan Edrwad Snowden jadi buron. Pemerintah Amerika berusaha mengekang kebebasan pendapat, dan syukurnya rancangan undang-undang ditolak parlemen disana.
Kita kembali kedalam negeri, Salah satu kader partai yang berkuasa ketika ini, entah alasannya merasa jumawa atau alasannya keterbatasan pengetahuan, mengusulkan biar media umum menyerupai Facebook, penggunanya harus menyertakan NIK. Apakah kader tersebut tidak menyadari resiko yang ditanggung, kalau informasi privasi seseorang dipegang oleh pihak asing? Karena ketika kita menyertakan informasi NIK, maka kita sudah menyerahkan diri kita ke pihak lain. Kerahasiaan warga negara dilepaskan.
Warga negara Amerika saja menolak hak-hak kerahasiaan pribadinya diawasi negara, ini malah ada dinegara kita menelurkan ilham bodoh, biar informasi confidential diberikan ke pihak asing. Di Amerika sendiri, Facebook tidak menawarkan syarat yang aneh-aneh untuk menggunakannya, eh disini malah menyerahkan diri. Lagian aneh juga, serasa Facebook punya ia sehingga sanggup di atur sana sini.
Seandainya ilham kurang pintar ini dijadikan syarat untuk memakai aplikasi Facebook, artinya secara eksklusif pemerintah menawarkan slot susukan pihak asing untuk mengecek NIK seseorang atau ke database kependudukan negeri ini. Sangat riskan. Ini menjadi pelajaran buat kita, janganlah mengulangi kesalahan yang sama ketika menentukan pemimpin, alasannya ketika salah memilih, maka resiko menyerupai ini yang terjadi bagi bangsa ini. Semoga ilham bloon alasannya keputus asaan tidak terjadi.
Ini bukan bicara hoax atau tidak hoax, ini bicara kerahasiaan pribadi warga negeri ini.
Coba anda tonton film Enemy of State itu yg digambarkan bagaimana negara mengacak acak privacy warganegaranya sendiri dengan dalih keamanan negara, film itu sekitar 10 tahun yang kemudian dibintangi Will Smith relevan dengan keadaaan ketika ini.
*Sumber: Fanpage Sahabat Weka
Warganet yang lain menyebut undangan PDIP ini bentuk kepanikan terhadap kesadaran Umat.
Aminto Sicaming Amintominto: "Apakah kartu seluler kurang cukup datanya.....
Inilah, dimana pengetahuan gampang tersebar, dan dimana umat islam sbagian tlah sadar, mengerti serta mengetahui, perkembangan pemerintah dan dg gampang diakses, gosip perihal kbaikan, sgala macam gosip sangt gampang kita temukan dalam SOSMED, sanggup mlalui antar tman dan saran fanpage. Sekarang sdh sangt jelas, mereka takut, akan perkembangan umat, trutama di medsos, dimana kita sanggup sling mengembangkan pengetahuan dn berita. Oh negeriku.."