[PORTAL-ISLAM.ID] Dalam waktu berdekatan dua orang Ulama dan Ustadz di Jawa Barat diserang "orang gila".
Peristiwa pertama menimpa Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Hiadayah Santiong K.H. Emon Umar Basri. Beliau dianiaya di dalam Masjid Al-Hidayah Santiong, Kampung Santiong, Desa Cicalengka Kulon, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Sabtu (27/1/2018) usai subuh.
Penganiayaan tersebut terjadi pada pukul 05.30, di Masjid Al-Hidayah, Pesantren Santiong. Saat itu, Ceng Emong sedang duduk wirid atau berzikir seusai melaksanakan salat Subuh berjamaah. Suasana di dalam masjid dikala penganiayaan terjadi sedang sepi, alasannya ialah seluruh santri telah kembali ke pondok masing-masing sehabis salat Subuh.
Setelah insiden penganiayaan terhadap ulama KH Emon Umar Basri, sekarang kembali terjadi penganiyaan terhadap seorang Ustadz di Cigondewah Kidul, Kecamatan Bandung Kidul, Bandung, Jawa Barat.
Korban ialah Ustadz Prawoto, Komandan Brigade Persatuan Islam (Persis) Pusat. Peristiwa terjadi di kediaman Ustadz Prawoto di Blok Sawah, Cigondewah Kidul, Kecamatan Bandung Kidul, Bandung. Korban dianiaya di rumahnya pada Kamis subuh (1/2/2018). Dan meninggal dunia sore harinya di Rumah Sakit Santosa di tempat Kopo, Bandung.
Anehnya... dua insiden di tempat berbeda, tapi pelakunya sama-sama oleh "orang gila".
KH Umar Basri Ternyata Dianiaya Orang Gila, Polisi: Pelaku Stres Berat
https://kriminologi.id/hard-news/umum/kh-umar-basri-ternyata-dianiaya-orang-gila-polisi-pelaku-stres-berat
Kapolda Jabar: Penganiaya Ustaz Prawoto Pasien RS Jiwa
http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/18/02/01/p3h6w8354-kapolda-jabar-penganiaya-ustaz-prawoto-pasien-rs-jiwa
FENOMENA orang gila yang menyerang ulama dan ustadz di Jabar ini mengingatkan pada fenomena serupa Pembantaian Banyuwangi tahun 1998.
Dikutip dari wikipedia, Pembantaian Banyuwangi 1998 ialah insiden pembantaian terhadap orang yang diduga melaksanakan praktik ilmu hitam (santet atau tenung) yang terjadi di Banyuwangi, Jawa Timur pada kurun waktu Februari sampai September 1998.
Dalam insiden ini, sehabis dilakukan pendataan korban. Ternyata banyak di antara para korban bukan merupakan dukun santet. Di antarapara korban terdapat guru mengaji, dukun suwuk (penyembuh) dan tokoh-tokoh masyarakat menyerupai ketua RT atau RW.
Munculnya gelandangan dan orang gila. Pada masa pembantaian Banyuwangi ini muncul sekelompok gelandangan dan orang gila di penjuru kabupaten Banyuwangi. Baik di desa maupun di kota. Para orang gila ini menunjukkan hal yang janggal menyerupai bisa menjawab dengan baik pertanyaan penanya, namun ketika ditanya mengenai asal usulnya, mereka akan bertingkah menyerupai orang gila. Hal ini menjadikan spekulasi bahwa orang-orang gila ini terlibat dalam insiden pembantaian. Dugaan tersebut semakin diperkuat dengan menghilangnya orang-orang gila tersebut tanpa upaya apapun dari pihak berwenang dikala pembantaian mulai mereda.
Link: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pembantaian_Banyuwangi_1998
Kejadian pembunuhan yang menimpa Ustadz Prawoto yang katanya dilakukan "orang gila" menjadi pertanyaan Wakil Ketua dewan perwakilan rakyat Fahri Hamzah.
"Siapa yg melepas orang gila itu? Orang gila tidak muncul seketika kemudian membunuh.."