Penahanan Pencetus Mahasiswa Dan Wartawan Senior, Ini Reaksi Keras Fahri Hamzah

 Ini video mahasiswa KAMMI yang ditangkap ketika sampaikan aspirasi pada kunjungan Jokowi di Penahanan Aktivis Mahasiswa dan Wartawan Senior, Ini Reaksi Keras Fahri Hamzah

Dari twit Fahri Hamzah (Sabtu, 10-2-2018):

Ini video mahasiswa KAMMI yang ditangkap ketika sampaikan aspirasi pada kunjungan Jokowi di Padang kemarin. DIA BIKIN siaran dari atas kendaraan beroda empat polisi. Makara maksud polisi nangkap orang itu apa ya?
Sepertinya modus penangkapan dan penahanan orang zaman pak @jokowi dan @Pak_JK ini termasuk wartawan senior Asyari Usman kemarin yakni untuk bikin orang takut aja. Padahal penangkapan dan penahan Di luar yg di atur KUHAP yakni pelanggaran HAM. SADARKAH PAK?

Sejak aktivitas #ABI atau #AksiBelaIslam yg kemudian ada banyak orang ditangkap, ditahan kemudian dilepas. Nama2 besar; Rahmawati Sukarno, Sri Bintang Pamungkas, dll. Mungkin Maksudnya yakni untuk mengatakan kepada publik bawa negara ini hadir dalam hukum. Ini keliru.

Negara hadir dalam aturan ditentukan caranya oleh aturan itu sendiri. Penangkapan dan penahanan yakni insiden aturan yg membatasi hak warga negara maka ia didefinisikan secara ketat. Tidak sanggup ia diselenggarakan secara sembarangan apalagi kepada mahasiswa dan wartawan.

Dalam KUHAP, penangkapan dan penahan dilakukan dalam proses penyidikan ketika sudah cukup bukti bahwa seseorang telah melaksanakan tidak pidana. Sehingga dengan kata kain, orang ditangkap bila ia sudah masuk ke tahap penyidikan sebagai tersangka.

Sehingga seharusnya, tidak ada warga negara yang ditangkap atau ditahan bila hanya untuk sebuah penyelidikan. Dalam penyelidikan seharusnya seseorang maksimal dipanggil saja bukan ditangkap atau ditahan. Dipanggil pun sebaiknya diam2 saja. Bukan diumbar untuk gagah2an negara.

Sekali lagi, negara tidak ditaati oleh warga negaranya alasannya yakni melanggar HAM ATAU NAMPAK MELAKUKAN TINDAKAN REPRESIF YANG TIDAK ADIL TAPI KARENA MEMBERIKAN KEADILAN DAN KEPASTIAN HUKUM KEPADA WARGA NEGARANYA. Tolonglah pak @jokowi dan @Pak_JK aturlah keadilan ini.

Apa sih hebatnya kalian sanggup menangkap orang hanya alasannya yakni sebuah goresan pena dan berpendapat? Apa gagahnya kalian di depan wartawan dan mahasiswa? Pesan apa yang kalian akan sampaikan kepada Ustadz, mubalig dan ulama? Atau dosen serta aktifis pergerakan? Ayolah pak!

Rakyat ditakuti tidak akan merasa takut ketika rezim kalian tidak mau memproses orang2 kaya dan pejabat tinggi  yang telah melampaui batas dengan kata2 dan tindakannya. Toh mereka tidak berani kalian sentuh...apakah alasannya yakni mereka partai berkuasa?

Ada batas pada semua hal. Sekarang berhentilah. Kalian ingin melindungi diri dengan cara yang salah. Janganlah. Hukum harus tajam semua sisinya. Ia memotong ke segala penjuru dan jangan berat sebelah. Sebab rasa terzalimi sanggup melahirkan pemberontakan. Berhentilah.!

Mari kita jaga demokrasi kita. Kebebasan kita ini Mahal alasannya yakni banyak orang mati dalam sejarah Indonesia alasannya yakni merebutnya. Air mata, peluh dan darah, tulang2 berserakan  yakni harga dari kebebasan kita. Jangan biarkan upaya sedikitpun untuk merampasnya.

Dan apabila ada yang tidak tahan melihat kebebasan ini kemudian ingin memutar sejarah ke belakang; menggunakan Perpu ormas, pasal penghinaan presiden, penangkapan sembarangan, atau apapun. Berhentilah. Mungkin kalian memang bukan jodoh dari kebebasan kami.

Indonesia tidak memerlukan pemimpin yang gemar senyum tetapi bengis kelakuannya. Indonesia tidak memerlukan pemimpin berpenampilan sederhana tapi seolah mempertahankan kemewahan kekuasaannya. Cukuplah. Indonesia memerlukan kepemimpinan otentik.

Kebebasan ini sanggup kita kelola, sederhana alasannya yakni beliau yakni mimpi kita. Sedungu-dungu insan yakni yg tak sanggup menjaga mimpinya. #AkuMarah #ItuSaja


Share Artikel:

Related Posts :