Tak Lelah Berkonflik, Ada Yang Menghambat Pks Menjadi Besar?
Oleh: Ustadz Abrar Rifai
Entahlah, ujungnya akan berada dimana? Di tahun politik ini, ketika semua kekuatan politik berjibaku konsolidasi, mereka ini malah terus tak lelah berkonflik. Kesanggupan untuk tunduk pada hukum, siapapun pemenangnya, tak jua ditepati. Padahal Fahri sudah menyanggupi, andai Fahri kalah di pengadilan, maka apa yang menjadi impian orang-orang DPP akan dituruti. Utusan DS pun sudah menyatakan kesanggupannya, jikalau nanti orang-orang DPP kalah, maka mereka pun tak akan mengganggu Fahri lagi. Intinya mereka setuju untuk islah. Tapi, apa yang mereka lakukan? Saat ternyata Fahri terus menang di pengadilan, mereka pun terus banding. Maka saya semakin yakin, bahwa orang-orang ini sejatinya sedang mengangkangi otoritas KMS dalam menjaga soliditas jamaah.
Orang berkomunikasi dengan Fahri, dimarahi. Di grup WA orang ngomong Fahri, eksklusif dikeluarkan. Fahri dianggap bukan siapa-siapa. Bagi saya ini yakni seburuk-buruk akhlak, menafikan seorang saudara yang sekian usang telah bersama. Seakan-akan ia yakni makhluk luar angkasa yang sama sekali tidak dikenalnya. Bahkan dianggap musuh yang harus dihancurkan sehancur-hancurnya.
Yang terakhir, banyak orang mencalonkan Pak Anis Matta sebagai presiden, mereka blingsatan. Mereka larang orang-orang untuk sosialisasi pencalonan Anis. Padahal sosialisasi pencalonan tersebut sama sekali tidak mengatasnamakan PKS. Tidak membawa komplemen Pak Sohibul Iman, apalagi Pak Mardani ataupun Pak Tifatul. Lantas dimana salahnya? Terus apa otoritas mereka melarang orang untuk menkampanyekan Pak Anis? Orang-orang itu pakai uang mereka sendiri. Merancang dan menciptakan acaranya sendiri, tanpa melibatkan struktur. Lantas dimana masalahnya?
Salahnya memang tidak ada. Tapi yang pasti, pecalonan Anis ini semakin meneguhkan keberpihakan banyak kader kepada Fahri dan Pak Anis. Popularitas Fahri dan Pak Anis di mata kader tak pernah redup. Nama dua orang ini tak pernah beranjak dari hati banyak orang di PKS. Bahkan peminggiran mereka dari struktur PKS, semakin menciptakan benderang bagi orang di luar sana bahwa itu yakni prilaku culas yang juga banyak terjadi di partai lain. Malah justru yang terjadi di PKS ternyata lebih sadis dari partai lain yang peenah berkonflik. Kalau di partai lain cukup dicopot dari jabatannya. Tapi di PKS, diasingkan. Dikeluarkan dari jamaah. Diberhentikan dari semua jenjang. Ckckckck...!
Maka, perlu menegaskan, bahwa kita tidak sedang melawan orang perorang yang kini sedang menduduki DPP. Karena mereka yakni almukarramun, yang harus kita junjung sebagai saudara dan pendahulu. Tapi yang kita lawan yakni ketidakwarasan, yang menghambat PKS untuk menjadi besar!
11/2/2018
*Sumber: dari fb penulis