Viral Black Campaign Sara Untuk Sudirman Said, Pelakunya Nu?


[PORTAL-ISLAM.ID]  Semasa "Cold War" era, Soviet Union merilis modus disinformasi di banyak show down. Misalnya, ketika "Iranian hostage crisis" antara tahun 1979-1981.

Secara politis, di panggung United Nations, para diplomat Soviet mendukung para korban sandera dan mengecam para penyandera.

Namun, at the same time, Soviet black radio station yang berjulukan "National Voice of Iran" secara terbuka aktif menyiarkan santunan kepada para penyandera (hostage-takers). Motifnya mendeskreditkan Amerika dan mentriger sentimen anti Amerika dari dalam Iran.

Modus black campaign serupa barusan aku temukan diedarkan oleh sekelompok orang di dunia maya.

Leaflet maya itu kontennya seputar Sudirman Said. Pekat nuansa fitnah, sabung domba, SARA, dan black operation.


Sudirman Said dikatakan sebagai Muhamadiyah, bukan kader NU, didukung PKS partai wahabi, SS membahayakan NU dan sebagainya. Motifnya men-downgrade Sudirman-Ida. Bahaya sekali sebab landasannya SARA.

Nyatanya Sudirman Said lahir di lingkungan NU. Saudaranya banyak NU. Salah satunya KH Dimyati Rais Kaliwungu. Saat sekolah, beliau pernah 'ngenger' (numpang) di keluarga Muhamadiyah. Jadi, Sudirman Said akrab dengan semua golongan.

Banyak yang sebut Sudirman Said ialah solidarity maker. Sekertarisnya beretnis Tionghoa. Sudah 12 tahun ngga pernah diganti. Sewaktu kampanye pemilihan ketua senat mahasiswa, Jurkam Sudirman muda ialah seorang mahasiswa Katolik. Temen kost-nya seorang Hindu Bali.

Sebagian dari klik anti Sudirman-Ida di Jawa Tengah memainkan moduz kampanye "Stop SARA". At the same time, faksi lain dari klik itu memainkan adu-domba SARA. Modus mereka serupa dengan seni administrasi Soviet Union.

Penulis: Zeng Wei Jian
Share Artikel:

Related Posts :