[PORTAL-ISLAM.ID] Di era Rezim Joko Widodo (Jokowi) ada upaya menyeret militer ke dunia politik seperti pengangkatan Panglima TNI Hadi Tjahjanto yang penuh dengan kritikan. Termasuk pengangkatan KSAD Jenderal Andika Perkasa menantu Jenderal (Purn) Hendropriyono.
“Di era Orde Baru praktis seorang perwira tinggi dari pangkat bintang satu menjadi jenderal penuh rata-rata ditempuh antara 7-10 tahun. Bandingkan di era Jokowi, jenjang kemiliteran sama sekali tidak jelas,” kata pengamat politik Ma’mun Murod Al Barbasy di akun Facebook-nya.
Kata Ma’mun, ada juga dua jenderal yang juga merupakan menantu dua jenderal yang sekarang menempati pos penting.
“Jenderal Andika Perkasa, menantu Hendropriyono yang menjabat KSAD menggantikan Jenderal Mulyono dan Maruli Simanjuntak menantu Luhut Binsar Panjaitan yang saat ini menjadi Komandan Paspampres, menggantikan Suhartono yang sekarang menjabat Komandan Korp Marinir,” jelasnya.
Baca Juga
- Penanganan Banjir Jakarta di Era Anies Lebih Baik Daripada Era Sutiyoso, Foke, Jokowi, dan Ahok. INI FAKTA DAN DATANYA!
- Pentolan JIL: Jokowi Tak Serius Berantas Intoleransi dan Radikalisme, Warganet: Sudah Betul Pak Jokowi Sisakan Tema Buat Kalian Bekerja!
- Jokowi dan Prabowo Bersatu Demi Kekuasaan, Said Didu: Gak Usah Lagi Pilpres, Gak Ada Gunanya
“Seperti “jenderal simsalabim”. Cepatnya Andika menjabat sebagai KSAD karena prestasi atau karena kedekatan sang mertua dengan Presiden Jokowi?” kata Ma’mun.
Ia berharap TNI dijauhkan dari seretan politik yang semakin jauh hanya untuk kepentingan politik sesaat dari mereka yang selalu haus kekuasaan politik.
Sumber: SuaraNasional