[PORTAL-ISLAM.ID] Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad marah atas penangkapan polisi diraja Malaysia terhadap seorang pegiat media sosial baru-baru ini.
Mahathir mengatakan tidak sepatutnya penguasa membungkam kritik dari rakyatnya sendiri.
Sikap dan pernyataan Mahathir ini disampaikan melalui akun twitter resminya pada hari Jumat, 10 Mei 2019.
"Saya dimaklumkan (diberitahu -red) bahawa pihak berkuasa telah membuat satu tangkapan terhadap seorang penggiat media sosial malam tadi. Seperti yang pernah saya tekankan sebelum ini, tidak ada mana-mana pemimpin di Malaysia yang bebas dari kritikan," kata Mahathir.
"Rakyat bebas untuk mengkritik pemimpin jika perlu. Kebebasan bersuara adalah penting di dalam sesebuah demokrasi. Kecuali ugutan, fitnah, atau penghinaan terhadap raja-raja yang memerintah, mana-mana pemimpin boleh dikritik tanpa mengakibatkan terjejasnya hak rakyat untuk bersuara," lanjutnya.
Baca Juga
- Info terbaru AS sudah siapkan 6 pesawat pembom siluman B-2 untuk menargetkan fasilitas nuklir Iran
- Sarawak baru saja mengumumkan pendidikan tinggi gratis untuk semua warga Sarawak yang belajar di universitas
- Investor Korea resah, sudah terlanjur invest Triliunan Won di Indonesia kini terancam pasca UU TNI disahkan
Diketahui pegiat media sosial Malaysia yang ditangkap adalah akun @pipiyapong.
Sungguh berbahagia rakyat Malaysia pemimpinnya seperti ini.
"Enaknya di Malaysia, PM marah atas penangkapan warganya. Respect," komen akun @panca66.
— Dr Mahathir Mohamad (@chedetofficial) 10 Mei 2019
— Dr Mahathir Mohamad (@chedetofficial) 10 Mei 2019
— Dr Mahathir Mohamad (@chedetofficial) 10 Mei 2019
— Cipta Panca Laksana (@panca66) 10 Mei 2019