BJ Habibie, Presiden Membanggakan
[PORTAL-ISLAM.ID] Kita berbelasungkawa atas meninggalnya Presiden ketiga RI BJ Habibie. Semoga husnul khotimah dan ada dalam rahmat Allah. Masuk ke dalam Surga-Nya. Habibie juga adalah pendiri dan Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia pertama.
Pilihan Soeharto untuk Wapres yang kemudian disetujui MPR saat itu memang tepat. Jatuhnya Soeharto dilanjutkan BJ Habibie. Tokoh cendekiawan berkualifikasi dunia. Sungguh kita bangsa Indonesia memiliki Presiden yang membanggakan. Tidak malu saat ke luar negeri ditanya siapa Presiden kita. Ada penghormatan bangsa lain atas kepemimpinan rakyat Indonesia.
Berlatar belakang saintis. Berkreasi membangun industri strategis. Pesawat terbang buatan bangsa sendiri yang benar benar diproduksi. Anak anak muda cerdas dan trampil didorong untuk memiliki kapasitas pengembang ilmu dan teknologi. Sadar bahwa elemen penting kemajuan peradaban adalah ilmu pengetahuan dan teknologi. Bingkai kemusliman menempatkan iptek menjadi sarana ketakwaan pada Ilahi. Ini proporsi yang benar dan lurus. Proporsi Habibie.
Sayang sebagai Presiden akal sehat bangsa dikalahkan oleh kepentingan pragmatis kaum politisi. Habibie tidak diberi kesempatan melanjutkan kepemimpinannya. Kesempatan adalah hal yang penting. Orang tidak cerdas saja jika diberi kesempatan akan "terpaksa" bisa mengelola, apalagi yang memang cerdas dan bijak. Tapi namanya tetap harum tidak terkontaminasi budaya kepemimpinan politik yang ambivalen atau munafik. Kejujuran adalah karakter mulia. Bijak, pintar, dan jujur melekat padanya. Tidak sebaliknya seenaknya, bodoh, dan gemar berbohong.
Akhir perjalanan hayat Habibie semakin relijius dan menemukan agama sebagai jiwa kebahagiaan hakiki. Agama adalah harga termahal pasca kematian yang banyak dimurahkan oleh banyak orang khususnya pemimpin yang gemar dan terjebak di alam permainan kekuasaan. Habibie pantas dijemput Malaikat dengan wajah yang tersenyum. Diantar ketempat kembali di sisi Ilahi dengan derajat tinggi.
Selamat jalan Pak Habibie, pemimpin yang dibanggakan dan dicintai. Kembalilah dengan bahagia keharibaan Allahu Robbi. Bangsa Indonesia berterimakasih dan senantiasa mendoakan. Di tengah kehilangan kami telah menemukan mutiara keteladanan. Kebijakan, kecerdasan, dan kejujuran.
Bandung, 11 September 2019
Penulis: M. Rizal Fadhillah