[PORTAL-ISLAM.ID] Pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama, menyatakan solidaritas dan dukungannya kepada muslim Uighur. Dukungan ini meningkatkan momok bagi Beijing terhadap kemungkinan hubungan yang lebih dekat antara penentang pemerintahan Cina dengan kelompok-kelompok minoritas yang ditindas dalam dua tahun terakhir.
Pernyataan Dalai Lama itu dikeluarkan Rabu lalu dalam peringatan aksi kerusuhan berdarah di Tibet dua tahun lalu, dan 51 tahun pemberontakan etnis Tibet yang menyebabkan Dalai Lama mengungsi ke India, di Dharamsala, India.
“Mari kita mengingat orang-orang Turkistan Timur yang mengalami kesulitan besar dan mengalami penindasan, juga para intelektual Cina yang berkampanye untuk kebebasan yang lebih besar yang telah menerima hukuman berat,” ujar Dalai Lama. “Saya ingin mengungkapkan solidaritas saya dan berdiri tegak dengan mereka.”
Orang-orang Turkistan Timur yang dimaksud Lama adalah bangsa Uighur yang menempati daerah otonom di Xinjiang, barat Cina. Dua tahun lalu terjadi kerusuhan berdarah antara etnis ini dengan etnis Han, etnis terbesar di Cina, di Xinjiang. Beijing mengerahkan pasukan ke provinsi itu dan menangkap aktivis Uighur. Pemerintah juga melakukan “pendidikan patriotik kembali” (kamp konsentrasi -red) di Xinjiang.
Baca Juga
- Sarawak baru saja mengumumkan pendidikan tinggi gratis untuk semua warga Sarawak yang belajar di universitas
- Investor Korea resah, sudah terlanjur invest Triliunan Won di Indonesia kini terancam pasca UU TNI disahkan
- Mantan Jaksa AS ditemukan tewas di tempat tidurnya, dia mengusut kasus masuknya warga Israel secara ilegal
Sumber: Tempo
*Foto: Dalai Lama dan Rebiya Kadeer (Pimpinan Kongres Uighur Dunia) di Konferensi Internasional Praha 2000
Tidak ada penindasan di Uyghur?! Artinya congcot ente jg bilg tdk ada penindasan di Tibet! Ini dua tokoh dunia, tokoh perjuangan tibet dan Uyghur. Tanya gih.. tidak ada penindasan disana?! Hanya ada pembersihan faham radikal?! Coy dalai lama siapa?! Nobel perdamaian itu pic.twitter.com/aABpBCgqW2— Lex (@Arlex_Wu) December 20, 2019