Anies Fokus Penyelesaian Masalah
Fokus Penyelesaian Masalah
Gubernur DKI Jakarta, Bang Anies, adalah sosok solution oriented, fokus pada penyelesaian masalah. Yang kenal baik dengannya pasti akan berpendapat sama dengan saya. Alhamdulillah karakter ini sangat bermanfaat bagi kemajuan Jakarta. Baru-baru ini ada solusi atas satu masalah, yang kelihatannya sepele, tapi cukup mengganggu. Yaitu layanan E-KTP.
Di mana-mana di Indonesia layanan atas kartu E-KTP tertunda sampai hitungan bulan. Bahkan tahun. Anak saya yang berusia 17 tahun bulan mei 2019 kemarin, sampai sekarang belum dapat E-KTP dari Kabupaten Tangerang, Banten. Ia hanya dapat resi, bukti pencatatan identitas diri. Petugas tak berani memastikan kapan ia bisa dapat E-KTP, sudah ribuan yang mengantri dan belum dapat juga.
Saya dengar kabar yang sama terjadi di mana-mana, bukan hanya di Tangerang Banten dan DKI Jakarta.
Apa akar masalahnya? Rupanya masalah bukan ada pada Kabupaten atau Provinsi, tetapi ada di Pemerintah Pusat. Blangko KTP adalah tanggung jawab Kementerian Dalam Negeri untuk mengadakan. Pemerintah Daerah hanya dapat jatah distribusi, tak bisa mencetak sendiri. Demikianlah layanan KTP warga, sangat tergantung pada kinerja Kementerian Dalam Negeri.
Melihat masalah ini, Bang Anies tak tinggal diam. Sangat ingin berikan layanan prima kepada warga DKI. Akhirnya beliau bertanya kepada Kemendagri, apakah mungkin kementerian mencetak blangko E-KTP untuk Jakarta - dengan biaya dari APBD Jakarta. Ternyata BISA.
Ternyata sebelum rencana dieksekusi, Kemendagri sudah mencetak 24 juta keping e KTP untuk seluruh Indonesia. Sebanyak 290.000 blangko KTP pun didistribusikan Kemendagri untuk Jakarta. Ini bisa membantu peningkatan layanan KTP warga, dari 400.000 blangko yang sebenarnya dibutuhkan. Alhamdulillah.
Walau usulan pengadaan sendiri dari DKI Jakarta ditunda, kalau lewat 2020 masih kekurangan e KTP. Tapi yang ingin saya ungkapkan adalah bagaimana respon Bang Anies menyikapi persoalan-persoalan semacam ini. Tetap berkepala dingin dan berorientasi pada solusi.
Hal layanan kecil-kecil seperti ini saja diurusin oleh Bang Anies. Apalagi masalah yang besar-besar seperti penanggulangan banjir dan integrasi transportasi Jabodetabek.
Sudah jadi karakter. Jika ada masalah, Bang Anies berpikir bagaimana cara menyelesaikannya. Lebih baik menyalakan lilin, daripada mengutuk kegelapan. Demikian prinsipnya.
Heran saya jika masih ada saja yang tak bisa melihat hasil kerja Bang Anies di Jakarta.
By Tatak Ujiyati
(catatan pagi)