WE STAND WITH ANIES
WE STAND WITH ANIES
Saat itu berkali-kali saya mendengar nada suara Pak Anies seperti tercekat, sedikit bergetar seakan menahan tangis.
Mungkin beliau terbayang saat kelak ditanya tanggung jawabnya sebagai pemimpin, ketika warga dalam zona perlindungannya harus mati karena wabah.
Pak Anies, You HAD done every best thing you can do. Perkara dibatalkan oleh tangan yang lebih berkuasa, kami kelak akan turut mempersaksikan: siapa sesungguhnya yang DZHOLIM di negeri ini.
Ketika fenomena pemukim di Jakarta berbondong-bondong pulang ke kampung di Jawa Tengah dan Jawa Timur, Pak Anies sudah berupaya melakukan yang terbaik yang bisa dia lakukan: menyetop bis AKAP.
Tapi...,
Tangan lain mem-VETO nya.
Mirip Amerika yang selalu memveto resolusi PBB kalo terkait sanksi untuk Israel.
Yo wes lah...
Yang kemarin² teriak² "KARANTINA WILAYAH" agar semua perbatasan/pintu keluar Jakarta ditutup agar tidak ada orang mudik, mana suaranya?!
Protes tuh Pemerintah yang malah membatalkannya?
Yang anti lock down, sudah puas dengan darurat sipil??!
#WeStandWithAnies
(By Iramawati Oemar)
[Video]
Dengan Suara Bergetar, Gubernur @aniesbaswedan Sebut 283 Warga Dimakamkan dg Protap Covid-19— Mas Piyu ORI (@mas__piyuuu) March 31, 2020
"Mereka punya anak, mereka punya istri, punya saudara, dan ini semua harus kita cegah pertambahannya dengan secara serius..."
👉https://t.co/xhUbRLm60n pic.twitter.com/ubhLgsobOe
Gini ya, apapun masalah besar yg dihadapi, gue mah sederhana saja.— Geisz Chalifah (@geiszchalifah) March 31, 2020
Agama gue bilang: "Bersama kesulitan selalu ada kemudahan". Gue yakin dgn ayat Qur'an. Gue juga percaya dgn Gubernur gue yg lagi kerja keras mencegah wabah ini & GUE JAGA DIRI.
JKT Insya Allah akan bebas korona.