Diyanet Turki: Puasa Ramadhan Tetap Wajib di Tengah Pandemi, Justru Tingkatkan Kekebalan Tubuh

(Prof. Dr. Ali Erbas Kepala Direktorat Urusan Agama Turki)

[PORTAL-ISLAM.ID] ANKARA - Direktorat Urusan Agama Turki (DİB), pada hari Selasa (14/4/2020) mengajak umat Islam yang sehat untuk menjalani ibadah di bulan puasa Ramadhan yang akan datang di tengah pergulatan dengan wabah Covid-19 yang mematikan.

Dewan Tinggi Direktorat Urusan Agama mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa bahwa puasa adalah wajib bagi semua Muslim yang berbadan sehat. Mengutip pendapat para ahli medis, dewan mengatakan puasa tidak menimbulkan risiko bagi penyebaran wabah. Pernyataan itu juga menekankan bukti ilmiah bahwa puasa meningkatkan kekebalan tubuh, sesuatu yang penting terhadap virus.

Pasien Covid-19 dibolehkan tidak berpuasa jika dokter menentukan bahwa kesehatan mereka akan memburuk saat puasa, kata Diyanet tersebut. Petugas kesehatan yang kesehatannya dapat terpengaruh atau yang puasanya dapat memengaruhi layanan perawatan kesehatan mereka juga dikecualikan. Namun, begitu kondisi kesehatan mereka membaik, mereka harus berpuasa nanti untuk mengganti atau mengqadha waktu yang terlewat.

Otoritas agama sebelumnya telah mengumumkan bahwa masjid akan tetap ditutup untuk shalat isya dan tarawih berjamaah, sepanjang bulan suci. Masjid sudah ditutup untuk shalat berjamaah lainnya seperti shalat Jumat.

Diyanet juga meminta umat Muslim untuk menghindari bertamu atau berbuka puasa bersama dengan teman atau kerabat sebagai tindakan pencegahan terhadap pandemi di mana para pakar telah menyerukan jarak sosial dan isolasi diri. Muslim di Turki akan memulai puasa pada 24 April.

Sumber: Daily Sabah

***

Studi: Puasa Memperbarui Sistem Kekebalan Tubuh

Bagi mereka yang menjalankan puasa, berbangga dan berbahagialah karena ada banyak manfaat melakukan puasa, di antaranya adalah menjaga kesehatan dan kadar lemak dalam tubuh.

Seperti yang dilaporkan Telegraph, sekelompok ilmuwan di University of Southern California (USC), telah menemukan bahwa puasa selama tiga hari saja setiap bulannya dapat meregenerasi seluruh sistem kekebalan tubuh, bahkan pada orang tua sekalipun.

Penelitian terbaru menunjukkan, puasa dapat merangsang sel untuk menghasilkan sel darah putih baru, yang dapat membantu dalam memerangi infeksi apapun.

Para ilmuwan juga menemukan bahwa puasa dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh seseorang yang buruk, termasuk penderita kanker yang sedang menjalani kemoterapi.

Berpuasa juga bermanfaat untuk lansia, karena sistem kekebalan tubuh mereka sudah lemah karena proses penuaan, sehingga mereka tidak mampu melawan penyakit yang umum sekalipun.

Para ilmuwan menjelaskan, puasa untuk kesehatan mampu 'membalik saklar regeneratif' yang menendang sel induk untuk membuat sel darah putih baru, yang penting untuk regenerasi sistem kekebalan tubuh.

Valter Longo merupakan penulis dari studi ini yang juga seorang profesor di Sekolah Gerontologi USC Davis.

Menurutnya, "Ketika Anda kelaparan, tubuh mencoba menghemat energi, dan salah satu hal yang dapat dilakukan untuk menghemat energi adalah mendaur ulang banyak sel kekebalan yang tidak diperlukan, terutama yang mungkin rusak."

Longo juga menjelaskan, "Tubuh yang rusak karena efek kemoterapi atau penuaan, dengan berpuasa, secara harfiah akan menghasilkan sistem kekebalan baru."

https://health.grid.id/read/351820208/studi-puasa-untuk-kesehatan-3-hari-memperbarui-sistem-kekebalan-tubuh?page=all

Share Artikel: