Kisah Lain Erdogan, Kenapa 'Step By Step' Mengikis Sekulerisme Turki


Kisah lain Erdogan...

Diceritakan oleh Dr. Hakem Muthairi hafizhahullah:

‏زار الرئيس أردوغان الشيخ محمد قطب رحمه الله في بيته بمكة يوم ٢٠ مارس ٢٠١١ وذكر التحديات التي تواجه ⁧ تركيا؛ فقال له الشيخ؛ افعلوا ما تستطيعون وما تقدرون عليه تدريجيا وخطوة خطوة ولا يكلف الله نفسا إلا وسعها.
 فدعا أردوغان قطب إلى المجيء لتركيا، فقال الشيخ: أريد بقية عمري مجاورا في الحرم!

Erdogan (waktu itu menjabat Perdana Menteri) pernah mengunjungi Syaikh Muhammad Quthb rahimahullah di rumahnya di kota Makkah pada tanggal 20 Maret 2011. Kemudian berceritalah Erdogan tentang tantangan-tantangan  yang dihadapi oleh Turki.

Maka Syaikh memberi petuah, "Lakukan sebisa yang sebisa kalian lalukan, berproses step by step, dan Allah tidak membebani jiwa kecuali ia mampu menanggungnya."

Erdogan meminta Syaikh Muhammad Quthb untuk pindah ke Turki. Tapi jawab Syaikh, "Aku ingin menghabiskan sisa usiaku di samping Masjidil Haram."

Syaikh Muhammad Quthb adalah saudara kandungnya Sayyid Quthb rahimahullah, pernah mendapatkan anugerah penghargaan King Faishal Award dalam bidang Study Islam.

Dari pertemuan Erdogan dan Syaikh Muhammad Quthb ini paling tidak bisa jadi satu landasan lagi kenapa Erdogan tidak main hantam langsung sistem sekuler yang berakar urat di Turki. Tapi, seperti petuah Syaikh Muhammad Quthb dengan Step By Step.

Dan itu dilakukan Erdogan dengan sabar.

Saat Erdogan menjadi Perdana Menteri, istri Erdogan tidak bisa tinggal di rumah dinas kenegaraan karena saat itu konstitusi Turki masih melarang jilbab di institusi-institusi negara.

10 tahun Erdogan memimpin, barulah bisa mengubah konstitusi yang melarang jilbab. Sekarang jilbab boleh dikenakan di institusi-institusi negara. Bahkan pejabatnya berjilbab, seperti Menteri, Dubes, bahkan militer, dll.

(Baca: 10 Tahun Perjuangan Erdogan Untuk Legalkan Jilbab di Instansi Negara Turki)

Langkah terbaru dan bersejarah Erdogan terjadi pada 10 Juli 2020, dengan mengembalikan Hagia Shopia menjadi masjid.

Ada lagi dua kabar gembira terbaru di Turki:

"Dua kabar menggembirakan datang dari Turki hari ini. 1. Semua kurikukim yang bertentangan dengan ajaran Islam dihapus di sekolah-sekolah Turki. 2. Lembaga sensor film Turki mengharuskan salah satu film Netflix distop di Turki karena di dalamnya ada aktor dan unsur LGBT," demikian disampaikan pengamat internasional Hasmi Bakhtiar di twitter pagi ini.

Buah kesabaran dalam berjuang. Step by Step.
Share Artikel: