Islam dan Jawa Menyatu
Islam dan Jawa Menyatu
Hari ini tanggal 1 Muharram 1442 H. Atau dalam almanak Jawa bertepatan dengan 1 Suro 1954.
Penanggalan Jawa yang pada mulanya berbasis matahari (syamsiah) diubah menjadi berbasis bulan (qomariah) pada masa kejayaan Mataram. Dalam hal ini pada saat kepemimpinan Sultan Agung.
Beliau Sultan Agung yang bergelar Paduka Ingkang Sinuhun Kangjeng Sultan Agung Hadi Prabu Hanyakrakusuma, Senapati ing Ngalaga Abdurrahman Sayyidin Panatagama Khalifatullah Tanah Jawi berhasil membawa Mataram pada puncak kejayaannya. Ditandai dengan luasnya wilayah kekuasaan Mataram dan juga pencapaian dalam pengembangan berbagai ilmu pengetahuan. Misalnya pertanian, sastra, budaya, teknologi persenjataan, keris, tata kota dan bidang-bidang lain. Termasuk dalam sistem penanggalan.
Sultan Agung mengeluarkan dekrit, untuk menggunakan tahun berbasis qomariah. Saat itu bertepatan tahun 1633 M atau 1043 H. Uniknya Sultan Agung meski kemudian menggunakan sistem penanggalan sebagaimana tahun hijriah, namun tidak melanjutkan angka tahun hijriah atau memulainya dari satu. Namun Sultan Agung memilih melanjutkan dari tahun Jawa sebelumnya yakni 1555 saka.
Itulah mengapa 1 Suro tahun 2020 ini adalah bertepatan dengan 1954. Bukan 1442 sebagaimana hijriah atau malah 399.
Adapun pembagian bulan disesuaikan dengan penanggalan hijrian. Nama-nama bulan Jawa itu adalah:
1. Sura
2. Sapar
3. Mulud
4. Bakda Mulud
5. Jumadil Awal
6. Jumadil Akhir
7. Rejeb
8. Ruwah
9. Pasa
10. Sawal
11. Dulkangidah
12. Besar
Penggunaan penanggalan Jawa ini juga sekaligus untuk memudahkan dalam menjalankan beragam upacara sekaligus kegiatan peribadatan. Aktivitas yang tidak lepas dari pengaruh kuat Islam dan kekayaan khasanah Jawa. Keduanya menyatu dengan sedemikian indahnya, sedemikian agungnya sebagaimana keagungan Sultan Agung Hanyakra Kusuma.
Sugeng mahargya warsa enggal Jawa, 1 Sura 1954 Saka. 1 Muharram 1442 Hijriah. Mugi Allah SWT, Gusti ingkang akarya jagad tansah paring keberkahan dumateng kula lan panjenengan sedaya. Allahumma aamiin.
By: Setiya (Sekum DPW Gelora DIY)