Dokter Tirta: Kenapa Beribadah Dan Sekolah Enggak Boleh, Sementara Pilkada Lanjut?
[PORTAL-ISLAM] Kritik terhadap kerja penanganan Pandemi Covid-19 oleh pemerintah kembali disampaikan influencer dr. Tirta Mandira Hudhi. Dia, mengungkapkan kegelisahannya karena kebijakan pemerintah yang cenderung politis dalam menangani corona.
"Bahwa Covid-19 ini dipengaruhi oleh politik donk! Kebijakan politis. Lucu, orang beribadah enggak boleh, sekolah enggak boleh, kok pilkada boleh?" ujar Dokter Tirta dalam program Podcast YouTube Deddy Corbuzier, yang diposting Selasa (29/9).
Karena kebijakan yang politis itu pula, kemudian Dokter Tirta memaknai kontroversi penyelenggaraan pilkada yang ramai sekarang ini sebagai wajah buruk tata kelola pemerintahan Indonesia yang haus kekuasaan. Sebab, pemerintah tidak mendengarkan keinginan masyarakat yang meminta pilkada ditunda.
"Kalau pilkada diundur itu beberapa orang menganggap akan mempengaruhi sistematika pilkada yang lain, karena petahana akan semakin lama. Nah di sisi lain, orang yang nge-push pilkada harus dijalankan, dia ingin saingan sama petahana, cepat diganti, cepat beres," ungkapnya.
Karena itu, sebagai seorang relawan tenaga kesehatan (nakes) yang terlibat di dalam Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Dokter Tirta melihat penyebaran virus asal Wuhan, China tersebut akan sulit diatasi pemerintah karena kebijakan yang digunakan bersifat politis.
Kalau saya sebagai relawan yang di lapangan dan rakyat jelata, ini kan anggaran pilkada bisa dialihkan ke orang yang miskin yang terdampak karena Covid-19 secara enggak langsung (in direct), sama effect direct dari Covid-19,” katanya.
"Kalau memang semua orang menjadikan Covid-19 sebagai bahan kampanye dan bansos mereka di politik enggak akan selesai pak (persoalan Covid-19)," demikian dr. Tirta Mandira Hudhi. (Rmol)