Selalu Dibilang Gila, Mahfud Curiga Kasus-Kasus Penyerangan Ulama Diorganisir oleh Orang yang Sama
[PORTAL-ISLAM] Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD curiga kasus penusukan dan penyerangan terhadap ulama dan pejabat negara yang terjadi sejak kurun 2016-2018, dan terakhir menimpa Syekh Ali Jaber adalah kejadian yang terorganisir.
Mahfud curiga ada orang yang sama di balik rangkaian kejadian penusukan dan penyerangan terhadap ulama dan pejabat negara.
"Yang dulu itu jangan-jangan ini diorganisir oleh orang yang sama. Kita juga membaca ini. Diorganisir oleh orang yang sama," kata Mahfud dalam rekaman suara yang diterima CNNIndonesia.com, Rabu (16/9).
Kata dia, rata-rata kasus penusukan dan penyerangan terhadap ulama dan pejabat negara bermodus sama. Modusnya, jika tertangkap para pelaku akan mengaku mengalami gangguan jiwa hingga kasus ditutup dan tak diusut.
"Selalu modusnya sama, yaitu katanya sakit jiwa. Lalu hilang kasusnya," kata dia.
Mahfud bercerita, dia juga sempat mendapat laporan seorang wartawan yang melakukan investigasi terkait kasus-kasus penyerangan ulama dan pejabat negara ini. Dari hasil investigasi itu ditemukan pola yang sama terkait kejadian penusukan.
"Ternyata di tempat-tempat itu pelakunya selalu sama, polanya, tinggal di dekat peristiwa. Kira-kira 300-500 meter, kemudian sering datang ke tempat itu sebelumnya, kemudian pernah ketemu orang entah siapa. Nah itu selama ini. Lalu sesudah itu dinyatakan gila," kata Mahfud.
"Memang kondisi boleh menyatakan gila, sehingga tak bisa diteruskan. Tetapi boleh juga tetap diteruskan dan diserahkan pada hakim," kata Mahfud.
Terkait kasus penyerangan dan penusukan yang menimpa Syekh Ali Jaber, Mahfud memastikan tak akan menunda atau menghentikan kasus tersebut.
"Kali ini kita serahkan pada hakim, kita teruskan ke pengadilan," kata Mahfud.
Mahfud sebelumnya juga telah meminta aparat keamanan Lampung membongkar jaringan dan motif pelaku penusukan terhadap Syekh Ali Jaber. Dia menyebut tak menutup kemungkinan ada jaringan berdiri di belakang pelaku.
Catatan CNNIndonesia.com sejak 2018, sedikitnya ada lima kasus penyerangan dan penusukan terhadap ulama dan ustaz di Indonesia.
Di antaranya penganiayaan terhadap Imam Masjid At Tuqo, Kecamatan Kangkung, Kendal, Jawa Tengah, H Ahmad Zaenuri, pada Maret 2018. Kemudian penusukan terhadap Ustaz Abdul Rahman (53) saat sedang menjadi imam salat subuh berjemaah di Masjid Darul Muttaqin, Sawangan, Depok.
Lalu, pada April 2018, imam masjid di Sidoarjo, Jawa Timur bernama Tajuddin ditusuk saat sedang mengimami salat maghrib.
Para pelaku dalam sejumlah kasus dinyatakan mengalami gangguan jiwa. Sebagian lain tuntas dengan kesimpulan kasus kriminal murni.