[PORTAL-ISLAM] Karikatur penghinaan terhadap Nabi Muhammad ditampilkan menggunakan proyektor ke gedung pemerintahan di Prancis dengan mendapat penjagaan ketat dari polisi.
Hal tersebut dinilai sebagai bentuk penghormatan terhadap guru sejarah, Samuel Paty, yang dipenggal kepalanya oleh seorang imigran muslim.
Dilansir dari Independent, penayangan karikatur Charlie Hebdo ini ditampilkan di balai kota di Montpellier dan Toulouse selama beberapa jam pada Rabu (21/10/2020) malam, menyusul peringatan resmi yang dihadiri oleh keluarga Paty dan Presiden Emmanuel Macron di Paris.
Paty dipenggal saat berjalan pulang pada Jumat malam, hanya beberapa hari setelah dia menunjukkan karikatur Nabi Muhammad yang diterbitkan majalah Charlie Hebdo kepada siswa di kelas tentang kebebasan berekspresi.
Sebagai penghormatan kepada gurunya yang terbunuh, Macron menggambarkannya sebagai "pahlawan pendiam" yang "mewujudkan" nilai-nilai Republik Prancis. Presiden secara anumerta menganugerahi Paty the Légion d'Honneur, penghargaan sipil tertinggi Prancis.
Baca Juga
- Sarawak baru saja mengumumkan pendidikan tinggi gratis untuk semua warga Sarawak yang belajar di universitas
- Investor Korea resah, sudah terlanjur invest Triliunan Won di Indonesia kini terancam pasca UU TNI disahkan
- Mantan Jaksa AS ditemukan tewas di tempat tidurnya, dia mengusut kasus masuknya warga Israel secara ilegal
“Dia dibunuh justru karena dia menjelma Republik. Dia dibunuh karena Islamis menginginkan masa depan kita,” kata Macron.
Pelaku pembunuhan terhadap Samuel Paty, Abdullakh Anzorov ditembak mati oleh polisi tak lama setelah insiden berlangsung. Dan lebih dari selusin orang telah ditangkap sebagai bagian dari penyelidikan.[]