Menunggu Habib Rizieq Shihab

 ia yang selalu bilang Habib Rizieq belum bisa pulang ke Indonesia Menunggu Habib Rizieq Shihab

Menunggu Habib Rizieq Shihab

Oleh: Erizal

Habib Rizieq Shihab bakal pulang. Kata pihak FPI, sudah 75%. Sisa 25% lagi, ke mana? Masih menunggu "restu" Pak Dubes, mungkin. Sebab, ia yang selalu bilang Habib Rizieq belum bisa pulang ke Indonesia. Entah kenapa? Bukannya mempermudah, tapi terkesan mempersulit.

Pejabat sekelas Moeldoko dan Mahfud MD tak pernah mempermasalahkan kapan Habib Rizieq pulang? Pulang, pulang saja! Kalau tak ada ongkos, minta ke saya. Begitu Moeldoko terdengar pernah menyentil. Jahat. Terkesan dualisme. Satu menyuruh, satu lagi menahan.

Dan itu, tak hanya berlangsung saat ini, tapi sudah sejak lama. Jadi, kapan Habib Rizieq pulang? Kalau sudah pulang, ngapain Habib Rizieq di Indonesia? Memimpin revolusi, kata pihak FPI. Revolusi akhlak, kata pihak FPI yang lain untuk memperhalus, barangkali. Entahlah.

Kalau dihitung sejak Pilkada DKI Jakarta tahun 2017, sudah kurang lebih 3 tahun, Habib Rizieq di Arab Saudi. Sudah selesai pula pilpres, dan sudah jadi Menhan pula Prabowo, Habib Rizieq belum juga pulang. Padahal, salah satu janji politik Prabowo dulu, akan membawa Habib Rizieq pulang. Tapi, memang, Prabowo kalah, bukannya menang. Janji politik jadi tak berlaku. 

Memang, Habib Rizieq terbilang hebat dan lihai. Bisa bertahan di negeri orang selama itu. Tak hanya sendiri, tapi juga dengan keluarga. Sempat pergi ke negeri orang sebelum diduga "dikriminalisasi". Kalau terlambat, betapa malunya Habib Rizieq dengan kasusnya itu.

Untung, kabarnya, kasusnya, sudah SP3. Jadi, tak ada masalah. Tapi, tiba di Indonesia memimpin revolusi (revolusi akhlak), ini menjadi tanda tanya. Apa yang bakal terjadi? Saat ini saja, gonjang-ganjing efek dari Pilpres, bahkan Pilkada DKI, belum reda, masih ribut.

Apalagi, saat Habib Rizieq benar-benar pulang? Habib Rizieq tenang, pendiam, setelah sampai di tanah air, itu juga mustahil. Habib Rizieq memang adalah simbol perlawanan. Sebagai simbol perlawanan, ia tak pernah setengah hati dan lembek. Mestinya disambut, tapi entahlah.[]

Share Artikel: